Laporan Wartawan Grid.ID, Septiyanti Dwi Cahyani
Grid.ID - Apa yang kamu pikirkan tentang merajut?
Yak, sepertinya itu terdengar sangat kuno sekali.
Bagi kaum millennials, mungkin membayangkannya sebagai aktivitas yang dilakukan oleh seorang nenek-nenek untuk menghilangkan rasa kesepian.
(BACA: Tiba di Bali Bersama Kim Sae Ron, Keramahan Yeri Red Velvet Tuai Pujian Netizen Indonesia! )
Mungkin itu benar, tapi tidak selalu demikian.
Seperti yang dilansir laman People, Grid.ID merangkum sebuah kisah tentang seorang nenek asal Ohio yang menghabiskan waktunya untuk merajut.
Namanya Barbara Lowe, ia selalu berjuang agar tetap terjaga sampai pukul 11 malam waktu setempat.
Keletihannya dengan cepat berubah menjadi sukacita ketika ia melihat gambar seorang bayi yang baru lahir di Rumah Sakit Hillcrest pada 12 Desember 2012.
Meski usianya sudah tidak muda lagi, tapi Lowe masih tetap semangat untuk menyelesaikan rajutannya.
Sampai di usianya yang ke 90, Lowe telah merajut lebih dari 2.200 topi untuk bayi-bayi yang baru lahir di Hillcrest.
(BACA: Tengoklah Kamar Tidur Via Vallen yang Bergaya Shabby Chic, Ada Taman Buatannya )
Lowe telah belajar merajut sejak duduk di bangku SMA.
Sejak tahun 2009, Lowe memutuskan untuk merajut topi yang akan diberikan kepada bayi yang baru lahir di Hillcrest.
Hal ini didorong oleh rasa kecintaannya terhadap bayi.
Menurut Lowe, daripada para orangtua harus membeli, akan lebih baik jika mereka menerima topi rajut itu sebagai hadiah.
Mary Bartos, RN selaku direktur dari Women's & Children's Services di Hillcrest Hospital mengatakan bahwa topi itu membawa kegembiraan tersendiri bagi para orangtua bayi.
Selain itu, ini juga bisa memberi kesempatan para perawat untuk mendidik keluarga baru tentang bagaimana cara menjaga kestabilan tubuh bayi yang baru lahir.
Salah satunya adalah menutup kepala mereka dengan topi.
(BACA: Akun Spotify Milikmu Sempat Diblokir? Ternyata Ini Penyebabnya )
Bayi yang baru lahir berpotensi kehilangan panas melalui kepala mereka.
Sehingga memakaikan topi bayi yang baru lahir merupakan salah satu pilihan yang bijaksana.
Selain untuk bayi-bayi yang baru lahir, Lowe juga merajut topi untuk pasien kanker dan merajut syal untuk para penyandang tunawisma.
Benar-benar hal yang luar biasa yang dilakukan oleh seseorang yang sudah tidak muda lagi.
Kontribusi Lowe ini memberikan dorongan moral tersendiri untuk orang-orang di sekitarnya.
Tidak pernah ada batasan usia untuk berbuat kebaikan kepada sesama.
Jadi, tunggu apa lagi?
(BACA: Inilah Sejarah Boneka Beruang yang Terkenal Dengan Sebutan Teddy Bear )
Jika Barabara Lowe yang sudah berusia renta saja bisa, kalian juga pasti bisa.(*)