Laporan Wartawan Grid.ID, Septiyanti Dwi Cahyani
Grid.ID - Setiap orang pasti memiliki sisi gelap dalam hidupnya masing-masing.
Melakukan sebuah kesalahan adalah hal yang wajar, selama hal itu tidak dilakukan secara berulang.
Semua orang tetap berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki kesalahan mereka di masa lalu, bukan?
(BACA: Inilah Sejarah Boneka Beruang yang Terkenal Dengan Sebutan Teddy Bear )
Begitu pula dengan orang-orang yang pernah menghabiskan waktunya di dalam penjara.
Mungkin mereka pernah melakukan tindakan kejahatan kriminal, namun hal itu tidak berlaku lagi ketika mereka sudah keluar dari penjara.
Seperti yang dilansir dari laman People, Grid.ID akan menceritakan kisah tentang seorang suster yang menghabiskan waktunya untuk membantu para ibu yang baru saja keluar dari penjara menemukan kembali kehidupannya.
Sebelum dibebaskan dari penjara, salah satu residivis, Stephanie Reis sempat memiliki kekhawatiran dan bertanya-tanya bagaimana ia bisa menghidupi dirinya sendiri dan putranya.
Sampai akhirnya suatu sore, Reis bertemu dengan seorang Suster Tesa Fitszgerald, seorang biarawati Katolik sekaligus pendiri Hour Children.
Hour Children merupakan sebuah organisasi non profit yang terletak di Long Island City, New York.
(BACA: Tiba di Bali Bersama Kim Sae Ron, Keramahan Yeri Red Velvet Tuai Pujian Netizen Indonesia! )
Organisasi ini menyediakan perumahan, pendampingan dan pelatihan kerja untuk para ibu yang baru saja dilepaskan dari penahanan.
Fitzgerald mengatur agar Reis dan anaknya pindah ke salah satu dari tiga bangunan amal tersebut.
Melalui Hour Children, Suster Tesa telah membantu ribuan wanita untuk membangun kembali kehidupan mereka sejak tahun 1986.
Sampai saat ini, Suster Tesa yang sudah tidak muda lagi itu menghabiskan banyak waktunya untuk membantu wanita membangun hubungan pengasuhan dengan anak-anak mereka.
Suster Tesa mendorong para wanita itu agar mengikuti kelas parenting dan mendapatkan pelatihan kerja.
(BACA: Tengoklah Kamar Tidur Via Vallen yang Bergaya Shabby Chic, Ada Taman Buatannya )
Ketika para wanita itu masuk ke dalam Hour Children, Suster Tesa tidak pernah memberi batasan kepada setiap wanita itu.
Karena setiap orang memiliki ritme kehidupan yang berbeda yang harus kita hargai.
Selain mendapatkan sumbangan dari para donatur, Hour Children juga mengelola dapur makanan dan penjualan dua toko jam.
Prinsip dari pengelolaan Hour Children ini adalah bahwa setiap anak-anak yang memiliki ibu seorang residivis, tetap memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh dewasa dan menjadi orang yang sukses.
(BACA: Akun Spotify Milikmu Sempat Diblokir? Ternyata Ini Penyebabnya )
Karena pada dasarnya semua manusia memang memiliki sisi baik dan buruk di dalam dirinya.(*)