Untuk penjelasannya, preauricular sinus adalah "cacat" lahir turun temurun yang pertama kali didokumentasikan oleh seorang ilmuwan bernama Van Heusinger pada 1864.
Sederhananya, malformasi tersebut bisa dianggap sebagai lesung pipit yang terpapar di sekitar telinga luar, khususnya di titik pertemuan antara "wajah" dan tulang rawan telinga.
Biasanya lubang kecil ini ditemukan pada satu sisi telinga saja, namun nyaris 50 persen pemilik preauricular sinus memiliki titik di atas kedua daun telinganya.
Istilah kerennya sih, preauricular sinus ini adalah tindik natural. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: "Punya Lubang Kecil di Atas Daun Telinga? Simak Penjelasan Ini"