Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Suminar
Grid.ID - Mata merupakan salah satu indera terpenting yang dimiliki oleh tubuh kita, karena mata adalah merupakan indera untuk kita melihat indahnya dunia.
Oleh karena itu, merawat mata merupakan hal wajib bagi setiap manusia sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan terhadap apa yang kita punya.
Survei Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) dari Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2014-2016, mengidentifikasi sedikitnya 3% penduduk Indonesia dengan usia lebih dari 50 tahun yang menyandang kebutaan.
Sebanyak 4,5% dari data tersebut merupakan penyandang kebutaan kornea.
(BACA: Kamu Punya Lubang Kecil di Atas Daun Telinga? Berikut Penjelasannya)
Penyebabnya kebutaan kornea antara lain karena penyakit, cedera atau hal lainnya, yang bila tidak dilakukan tindakan lebih lanjut akan berakhir dengan hilangnya fungsi penglihatan.
”Kerusakan penglihatan menyebabkan turunnya produktivitas seseorang, dan bahkan masa depan seseorang. 80% kerusakan penglihatan dan kebutaan dapat dicegah, termasuk kebutaan akibat kerusakan kornea yaitu dengan melakukan tindakan transplantasi kornea,” kata Dr. Tjahjono D. Gondhowiardjo, SpM(K), PhD selaku Ketua Bank Mata Indonesia.
Namun, tindakan transplantasi sangat tergantung pada ketersediaan kornea donor yang penyediaanya dikelola oleh Bank Mata.
Bank Mata Indonesia mencatat baru sekitar 5-10% pasien kebutaan yang dapat menjalani transplantasi kornea karena keterbatasan kornea donor dari dalam negeri.
(BACA: 6 Manfaat Minum Air Putih Saat Perut Masih Kosong, Salah Satunya Untuk Rambut )
Oleh karena itu, Indonesia kerap menerima donor dari beberapa negara seperti sepeti Srilanka, Phillipina, Nepal, Belanda dan Amerika Serikat.