Find Us On Social Media :

Dituntut 18 Jam Tak Tidur dan Terbang Bolak-balik Jakarta-Melbourne dalam Sehari, Pramugari Garuda Indonesia Bongkar Borok Mengerikan Kepemimpinan Ari Askhara: Kami Manusia, Bukan Robot!

By Puput Akad Ningtyas Pratiwi, Selasa, 10 Desember 2019 | 12:33 WIB

Dituntut 18 Jam Tak Tidur dan Terbang Bolak-balik Jakarta-Melbourne dalam Sehari, Pramugari Garuda Indonesia Bongkar Borok Mengerikan Kepemimpinan Ari Askhara: Kami Manusia, Bukan Robot!

Grid.ID – Baru-baru ini publik dibuat terkejut dengan kasus penyelundupan motor Harley Davidson serta sepeda Brompton yang menyeret mantan Dirut Garuda Indonesia.

Bagaimana tidak, penyelundupan yang diduga kuat dilakukan oleh mantan Dirut Garuda Indonesia, Ari Askhara ini disinyalir merugikan negara sebesar Rp 1,5 miliar.

Mengutip Kompas.com, kasus ini awalnya terungkap petugas Bea Cukai yang menemukan penyelundupan tersebut di hanggar PT Garuda Maintenance Facility (GMF) pada 17 November 2019 lalu.

Baca Juga: Sindir Ari Askhara, Dirut Garuda Indonesia yang Dikabarkan Memiliki Selir, Said Didu: Di BUMN Tidak Boleh Membiayai Istri Apalagi Istri-istri!

Petugas bahkan menemukan barang ilegal lain dari sang mantan dirut di lambung pesawat milik PT Garuda Indonesia (Persero) Airbus A330-900.

Diketahui petugas bea dan cukai Bandara Internasional Soekarno-Hatta menyita 18 boks, di mana 15 boks di antaranya berisi suku cadang Harley Davidson seri Electra Glide Shovelhead keluaran tahun 1972.

Sontak saja, temuan ini membuat banyak pihak berang hingga mendesak agar segara dicopot dari jabatannya sebagai direktur utama.

Baca Juga: Ungkap Borok Ari Askhara, Said Didu Mantan Sekretaris BUMN Sebut Mantan Direktur Utama Garuda Indonesia Itu Seorang Penikmat Jabatan yang Diistimewakan!

Tuntutan inipun segera direspons oleh Menteri BUMN, Erick Thohir yang resmi mencopot Ari Askhara dari jabatannya pada Kamis (5/12/2019).

"Dengan itu, saya akan memberhentikan Saudara Direktur Utama Garuda dan tentu proses ini kami, karena Garuda adalah perusahaan publik, akan ada prosedur lainnya," kata Erick Thohir seperti dikutip dari Tribunnews.