Laporan Wartawan Grid.ID, Afif Khoirul Muttaqin
Grid.ID - Kerja paksa, penyiksaaan, hingga pembantaian massal adalah hal bisa yang terlihat di sebuah tempat yang dijuluki sebagai neraka.
Tempat ini bernama Auschwitz yang merupakan kamp rahasia yang dulunya milik tentara Nazi.
Sebelum ada peristiwa Genosida terkenal yang disebut Holocaust, tentara Nazi mendiami tempat ini.
Dilansir Grid.ID melalui Dailymirror, terselip sebuah kisah seorang kakek penjual bunga yang selamat dari Auschwitz.
(Orang Terakhir Nazi Dikabarkan Tutup Usia Sebelum Dirinya Sempat Menerima Hukuman)
Kakek yang berusia 100 tahun bernama Ron Jones.
Ia berasal dari Newport, Gwent, dan pernah menerima pin khusus dari Bos Royal British Legion.
Pin diterima dari tahun 1914 sampai tahun 1918.
Kakek Ron adalah salah satu orang yang selamat dari banyak tawanan di tempat mengerikan yang bernama Auschwitz.
(Hukum Anaknya Bagai Tawanan Perang, Mengejutkan, Ayah ini Malah Dapat Dukungan dari Netizen)
Kakek Ron adalah seorang tentara di Resimen Welsh yang ditahan oleh Nazi di kamp tawanan perang Auschwitz.
Selama dua setengah tahun ia berada di samping kamp pemusnahan utama.
Dia meninggalkan kamp di akhir tahun 1945 sebagai bagian dari demonstrasi kematian Auschwitz.
Ketika Nazi secara paksa memindahkan tahanan, tentara Soviet datang untuk membebaskan kamp tersebut.
Selama lebih dari empat bulan Ron berbaris dan berjalan sejauh 900 mil, melintasi wilayah eropa sebelum akhirnya dibebaskan oleh tentara Amerika Serikat.
Lynne Woodyatt, penggalangan dana komunitas Royal British Legion mengatakan, "Ron adalah pria yang luar biasa. Paket pin Poppy peringatan ini menandai ulang tahunnya yang ke-100 dan dia menerima Medali Kekaisaran Inggris. Kami berterima kasih karena mengizinkan mereka dibuat atas namanya"
Masing-masing paket harganya 23 Pounds (atau setara Rp 430 Juta).
Paket ini dibuat untuk mengingat usia Ron saat dia mulai berperang pada tahun 1940 dan dilahirkan pada tahun 1917.
Kakek Ron, menjual bunga poppy di Peringatan Hari Minggu selama empat dekade.
Ia berjanji untuk menghormati teman-temannya yang telah tewas saat Perang Dunia II. (*)