Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Seorang wanita 69 tahun menghilang hingga dicari anaknya keliling kampung di tempatnya tinggal di Dusun Karangrejo, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Hingga pada Senin (09/12/2019) malam, anak korban, Rudianto (39), menemukan ibunya itu sudah tewas tak bernyawa di dalam sumur belakang rumahnya.
Saat itu, dalam kondisi panik mencari ibunya yang telah hilang sejak sore, Rudianto memeriksa ke sumur.
Dan benar saja, ketika ia amati Rudianto melihat ada sobekan baju ibunya.
"Keluarganya merasa kehilangan korban sejak sore hari dan baru ditemukan pukul 21.00 WIB," ujar AKP Shodiq Efendi, Kasatreskrim Polres Blitar.
Melansir dari surya.co.id, korban diduga terjatuh saat sedang menimba air di sumur sedalam 22 meter itu.
Apalagi korban memang diketahui sering memenuhi bak mandi rumahnya dengan menimba air dari sumur itu.
"Kemungkinan, saat menimba itu korban roboh,"
"Kata keluarga, korban sering tiba-tiba ambruk karena mengalami tekanan darah rendah, akibat pandangannya bekunang-kunang," ujar Shodiq lebih lanjut.
Dan nahas, korban saat itu diduga roboh ke depan sehingga langsung tercebur ke dalam sumur yang pengaman bibir sumurmya hanya setinggi 50 cm itu.
Saat tercebur, baju batik berwarna coklat yang dikenakan korban saat itu tersangkut dan robek ke papan penutup sumur yang mana menjadi kunci dari tewasnya wanita paruh baya ini.
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pun didatangkan untuk mengevakuasi korban.
Bahkan mereka harus turun ke dalam sumur sedalam 22 meter itu dengan peralatan seadanya.
Sebagai tambahan informasi, kasus serupa juga pernah terjadi di Tasikmalaya.
Seperti yang diberitakan Tribun Cirebon pada 14 November 2019 lalu, seorang pria bernama Andi Suhendar (35) tercebur ke dalam sumur milik temannya di Kampung Cibeas, Kelurahan Gunung Tandala, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Saat itu, Andi sedang memperbaiki pompa air ketika tiba-tiba dia jatuh terpeleset hingga tercebur ke dalam sumur sedalam 10 meter itu.
Proses evakuasi oleh petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pun berlangsung cukup dramatis.
Setelah 30 menit, petugas pun berhasil mengeluarkan tubuh korban dari dalam sumur.
"Evakuasi kami sebelum diangkat harus memastikan dulu kondisi korban di dalam. Kami lihat korban patah kaki dan kami lakukan tindakan medis supaya lukanya tidak menjadi lebih parah," terang Manajer Pusdalops BPBD Kota Tasikmalaya, Harisman.
(*)