Laporan Wartawan Grid.ID, Asri Sulistyowati
Grid.ID - Tak terasa bulan Desember tiba, artinya tahun 2019 akan segera meninggalkan kita.
Momen akhir tahun sering dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakat untuk berlibur bersama keluarga,
Terlebih di bulan tersebut anak-anak sekolah mendapat libur akhir semester.
Berlibur bersama keluarga menggunakan mobil pribadi tentu menjadi pilihan yang menarik.
Sebab, antar anggota keluarga bisa saling berinteraksi dan bercengkrama saat perjalanan.
Tak hanya itu, barang bawaan pun bisa lebih banyak, dan tentu saja lebih ekonomis.
Apalagi menggunakan mobil dengan ruang tiga baris seperti Toyota Fortuner, yang memiliki kapasitas bagasi lebih lapang dibandingkan mobil lainnya.
Walaupun luas, bukan berarti bisa sembarang meletakkan barang bawaan di bagasi, tetap ada aturan mainnya ya!
Bukan karena masalah estetika semata, keselamatan dan kenyamanan penumpanglah yang jadi prioritas.
Dilansir Grid.ID dari Auto2000, terlebih dahulu kamu harus menghitung daya angkut maksimal mobil.
Hal ini bisa dilihat dari buku manual atau dengan menghitung load index ban.
Selain itu, perlu diperkirakan berapa berat total penumpang dan berat total barang bawaan yang bisa dibawa.
Tidak perlu terlalu eksak, tapi dari situ kamu bisa kalkulasi berapa kilogram lagi beban yang bisa ditambah.
Berpergian dengan mobil kelas high SUV seperti Toyota Fortuner, kamu akan merasakan kemudahan yang lebih dalam urusan manajemen barang bawaan.
Hal ini lantaran Toyota Fortuner memiliki kabin yang luas.
Idealnya mobil dengan 3 baris bangku cukup diisi oleh 6 orang dengan konfigurasi 2-2-2 sehingga memberi akses cukup untuk ruang gerak dan menjaga kenyamanan.
Jika penumpang mobil sebanyak 4–5 orang, kamu bisa melipat bangku di baris ke-3.
Setelah itu, kamu bisa dengan leluasa menyusun barang bawaan di bagasi.
Barang paling berat seperti koper besar diletakkan di bagian dalam sisi tengah.
Lanjut barang yang lebih ringan ke sisi kiri kanannya dengan posisi saling mengunci agar tidak mudah bergerak.
Barang bawaan yang memiliki potensi sering dibutuhkan dan dibuka saat berhenti, seperti tas pakaian anak, bisa diletakkan paling belakang sehingga mudah dijangkau saat buka pintu bagasi.
Atau kamu bisa meletakkannya di sisi paling atas agar mudah dijangkau.
Makanan ringan dan mainan anak bisa diletakkan dalam wadah khusus sehingga bisa ditaruh di dalam kabin.
Manfaatkan rongga penyimpanan di pintu, konsol tengah, dasbor, serta di balik sandaran bangku depan sebagai tempat penyimpanan.
Bisa juga menggunakan cargo net supaya barang tidak berantakan.
Kamu juga bisa menyelipkan barang atau oleh-oleh di antara penumpang, namun risikonya, daya angkut bagasi menciut cukup signifikan.
Apalagi bila ternyata mobil diisi full 7 orang.
Oleh sebab itu, maksimalkan bagasi dengan menumpuk barang se-efisien mungkin dan manfaatkan rongga penyimpanan kabin seoptimal mungkin.
Kolong bangku Toyota Fortuner relatif bisa diselipkan barang bawaan kecil.
Sepanjang tidak mengurangi kenyamanan dan tidak overload, kamu bisa atur sebaik mungkin.
Ingat, jangan asal meletakkan barang bawaan di kabin.
Begitu terjadi sesuatu, seperti mobil mengerem mendadak, ada risiko menciderai penumpang.
Selain itu, jangan tumpuk barang melebihi tinggi sandaran jok sehingga mengganggu visibilitas sopir.
Metode lain adalah dengan meletakkan barang bawaan di atap, tapi jangan sekadar meletakkan di atap dan mengikatnya secara serampangan ke bodi mobil.
Selain merusak bodi, yang terpenting adalah tidak sesuai dengan standar keselamatan.
Gunakan roof rack dan posisikan di tengah atap untuk menjaga distribusi bobot mobil dan tidak mengganggu laju Toyota Fortunermu.
Tutup dengan terpal untuk melindungi dari sengatan matahari dan risiko hujan.
Ikat dengan baik ke rangka rel atap, dan pastikan terpal menutup sempurna serta tidak ada potensi terbuka karena terjangan angin kencang.
Paling efektif sebenarnya adalah dengan menggunakan roof box.
Namun, harganya lumayan mahal kalau hanya kamu pakai sesekali saja.
Jangan letakkan barang elektronik atau yang rentan rusak.
Hati-hati dan pastikan tinggi mobil masih aman dari portal gerbang tol otomatis (GTO).
Kalau ragu atau pasti tidak muat, kamu bisa memakai jalur yang biasa dilalui bus.
(*)