Find Us On Social Media :

Kisah Haru Pemulung Membawa Kucing di Pundaknya, Alasannya Sangat Menyentuh Hati

By Alfa Pratama, Rabu, 14 Maret 2018 | 18:12 WIB

Pemulung selalu membawa kucing di pundaknya

Laporan Wartawan Grid.ID, Afif Khoirul Muttaqin

Grid.ID - Sebuah unggahan foto di akun Facebook mengundang perhatian dan menyentuh hati netizen.

Dilansir Grid.ID melalui Facebook milik Muhamad Sapila R yang membagikan foto pada tanggal 20 Januari 2018, ada foto yang menyimpan kisah mengharukan.

Sebuah foto menunjukan seorang pria dengan pakaian lusuh dan membawa seekor kucing di pundaknya. 

Beredar Video di Instagram Seorang Pria Menyiksa Kucing dan Bikin Netizen Geram)

Pemilik akun bertemu untuk saling berbicara dengan pemilik kucing.

Ia menyangka jika pria berpakaian lusuh itu gila.

Tak disangka ia dalam kondisi waras.

Ia punya alasan yang menyentuh hati mengapa ia membawa kucing di pundaknya. 

Menurut keterangan, diketahui pria tersebut bernama pak Ijal dan sering dijumpai di jalanan.

Terkadang pak Ijal tidur di emperan dan di pinggiran jalan.

(Kejam, Remaja Sengaja Masukkan Kucing ke Dalam Mesin Oven yang Menyala)

Setelah ditanya, Pak Ijal ternyata adalah pemulung yang sehari-hari mencari sampah di sekitaran parit.

Salah satu yang mengundang perhatian adalah kucing yang selalu dibawa pak Ijal di pundaknya.

Berdasarkan penuturannya, kucingnya adalah stu-satunya kawannya yang setia menemani pak Ijal.

Ia menemukan kucing tersebut ketika ia selamat dari tabrakan di jalan raya.

Merasa kasihan, pak Ijal lalu membawanya dan menyelamatkannya.

(Temukan Tas di Bawah Jembatan, Pemulung Ini Malah Bernasib Tragis Setelah Membukanya)

Yang lebih membuat pilu lagi, ia membawa kucingnya karena kucing itu kondisinya lumpuh dan tidak bisa berjalan.

Jika kucing ini ditinggal di gubuknya, tidak ada yang merawatnya.

Akhirnya ia membawanya bekerja dan mengajaknya untuk berjalan-jalan.

Peristiwa ini membuat haru karena pak Ijal memperlakukan hewan dengan tulus dan Ikhlas.

Meskipun kondisi hidupnya ngepas dan beban hidup yang berat, pak Ijal dengan setia mendampingi.  (*)