Find Us On Social Media :

Bukan Cuma di Novel, 'Paper Towns' Memang Sengaja Dibuat untuk Mencegah Pemalsuan Peta!

By Nindya Galuh Aprillia, Kamis, 15 Maret 2018 | 18:52 WIB

Agloe, salah satu paper towns yang paling terkenal

Laporan Wartawan Grid.ID, Andika Thaselia Prahastiwi

Grid.ID - Buat kamu penggemar John Green, pasti kenal dong dengan novelnya yang berjudul 'Paper Towns'?

Novel ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2008.

Novel bergenre misteri ini kemudian diadaptasi menjadi film di tahun 2015 dengan judul yang sama.

( BACA JUGA: Salut, Begini Cara Lee Yoo Young Bangkit dari Kesedihan Setelah 4 Bulan Ditinggal Kim Joo Hyuk )

Film ini dibintangi oleh Cara Delevigne dan Nat Wolff.

Frasa 'paper town' memiliki arti kota yang sebenarnya tidak ada di kehidupan nyata alias hanya karangan si pembuat peta.

Kesannya memang jahat sih, tapi paper town ini bukan semata-mata ide dalam cerita atau film aja loh.

( BACA JUGA: Termasuk Indonesia, NCT 2018 Empathy Berhasil Duduki Puncak Chart iTunes di 18 Negara! Selamat! )

Paper town ini memang ada di kehidupan nyata dan penggunaannya terkenal di kalangan para pembuat peta atau kartografer.

Nama paper town didesain sebiasa mungkin seperti nama-nama kota pada umumnya.

Selain paper town, para kartografer biasanya juga membuat 'trap streets' alias jalanan palsu.