Find Us On Social Media :

Potret Gadis 14 Tahun Sebelum Dieksekusi di Kamp Konsentrasi Nazi, Setelah Diwarnai Kepedihannya Baru Terasa

By Ahmad Rifai, Jumat, 16 Maret 2018 | 01:10 WIB

Setelah diwarnai, kepedihan gadis 14 tahun ini jauh lebih terasa | Metro.co.uk

Grid.ID - Marina Amaral, seorang pewarna foto hitam putih mencoba merekonstruksi potret seorang tahanan yang gugur di Auschwitz.

Saat Nazi Jerman berkuasa, 3 kamp konsentrasi dipakai untuk membunuh para orang-orang Yahudi, Gipsi, Anarkis, dan Kaum Kiri maupun Komunis.

Yang terjadi di Auschwitz memang potongan kelam dalam periode sejarah umat manusia paling mengerikan.

(Baca juga: TKI Blitar Geger Uang Puluhan Juta Raib di Bank BRI, Disedot Istri)

Kini ia mencoba menghidupkan potret buram seorang gadis 14 tahun ke dalam gambar berwarna.

Marina butuh waktu berbulan-bulan penelitian dan melelahkan untuk mengerjakannya menggunakan Photoshop.

Jerih payah yang ia lakukan mengantar jejak kepedihan korban kekejaman rezim Nazi ke masa kini.

(Baca juga: Seorang Pengendara Mobil Mewah Malah Semringah dan Berkata Begini Setelah Menabrak Wanita Hingga Tewas)

Czeslawa Kwoka dideportasi Nazi dari rumahnya di wilayah Zamosc, Polandia.

Bersama ibunda, ia tiba di Auschwitz pada 13 Desember 1942 bersama 318 wanita lainnya.

(Baca juga: Inilah Bom yang Lebih Dahsyat dari Nuklir, Cahaya Ledakannya Bahkan Bisa Membuat Mata Orang Buta)

Czeslawa diberi nomor tahanan 26947 dan wafat di kamp 67 hari kemudian pada 18 Februari 1943.

Ia dibunuh lewat suntikan fenol yang dihujamkan ke jantung.

Dikutip Grid.ID dari Metro.co.uk, praktik semacam ini akrab dialami ratusan anak-anak Polandia di Auschwitz yang dianggap tidak pantas menjadi Germanised.

(Baca juga: Dipicu Cemburu Pria Nepal Bunuh TKW Indonesia, Beredar Foto Pelaku)

Wilhelm Brasse adalah pria yang berhasil melarikan diri, sukses mengabadikan wajah Czeslawa.

Ia menerangkan, gadis 14 tahun tersebut dipukuli oleh seorang penjaga.

Serangan ini dapat kamu lihat dari bibir Czeslawa yang terluka.

(Baca juga: Dipicu Cemburu Pria Nepal Bunuh TKW Indonesia, Beredar Foto Pelaku)

Marina membeberkan maksudnya membuat potret-potret suram masa lalu  menjadi tetap aktual.

"Ketika melihat foto-foto dalam hitam putih, kita merasakan kejadian tersebut hanya terjadi di dalam buku sejarah."

"Dengan mengembalikan warna-warnanya sediakala, saya dapat menunjukkan warna darah dan memar yang membuat segalanya menjadi lebih nyata."

(Baca juga: Selebgram Thailand Sukses Bikin Laki-laki Terpesona dengan Penampilannya, Tapi Langsung Terkejut Ketika Tahu Masa Lalunya)

Sang seniman asal Brazil menjelaskan, jauh lebih mudah untuk menyentuh hati seseorang ketika kita melihat mereka dalam warna.

"Orang-orang ini adalah manusia yang punya impian, ambisi, ketakutan, teman, keluarga, dan semuanya kini direnggut dari mereka."

Tentu kepedihan ini bukan hanya diterima seorang.

Ia hanyalah satu di antara jutaan orang lainnya.(*)