Grid.ID - Apa yang dilakukan oknum guru berinisial RM, tak pelak bikin orang tua murid naik darah.
Bagaimana tidak, hanya kerena nggak bawa bahan untuk tugas sekolah hukumannya jilati WC.
Kejadian ini dilakukan guru SD Negeri Cempedak Lobang Kecamatan Sei Rempah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
Korbannya sudah barang tentu murid SD tersebut.
Orangtua murid, SH, mengatakan, anaknya yang bernama MB dihukum karena tidak membawa tugas tanah kompos seperti yang disuruh oleh gurunya itu.
"Anak saya disuruh jilat WC sebanyak 12 kali. Tapi baru empat kali dijilatnya, dia muntah," katanya di kediamannya di Desa Cempedak Lobang, Rabu (14/3/2018).
(BACA : TKW Ditemukan Membusuk Dalam Lemari di Malaysia, Mantan Bikin Video Kenangan)
(BACA : TKI Blitar Geger Uang Puluhan Juta Raib di Bank BRI, Disedot Istri)
Menurut SH, tindakan ini terjadi pada pekan lalu. Dia mendapat kabar tak mengenakkan ini dari temannya.
Mendapat kabar tersebut, suami SH pun mendatangi pihak sekolah.
"Suami saya datang ke sekolah melabrak guru itu. Marah, sakit hati. Campur aduk perasaan saya.
Apa enggak ada hukuman lain selain itu," ungkapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Serdang Bedagai Joni Walker Manik mengatakan, pihaknya sudah menjatuhkan sanksi terhadap oknum guru RM sebagai sanksi atas tindakannya.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan yang kami lakukan, guru tersebut memberikan hukuman kepada murid karena tidak mengerjakan tugas.
Kami sudah memberikan sanksi terhadap guru RM berupa mutasi ke salah satu SD negeri di Tebing Tinggi," ujar Manik dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
(BACA : Kalina Ocktaranny Blak-Blakan, Ternyata Berkali-kali Ditalak Suami)
(BACA : Pakai Baju Warna Warni Mencolok, Nia Ramadhani dan Jesicca Iskandar Banjir Pujian!)
Kepala Dinas Pendidikan Serdang Bedagai Joni Walker Manik juga mengatakan, pihak Dinas Pendidikan sudah meminta keterangan dari RM sejak Senin (12/3/2018) hingga Selasa (13/3/2018) terkait peristiwa yang menghebohkan tersebut.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari oknum guru RM, dirinya memberikan hukuman kepada muridnya karena tidak membawa bahan yang disuruh untuk dibawa ke sekolah.
Selain memberikan sanksi mutasi terhadap guru RM, Dinas Pendidikan juga tengah berusaha mengembalikan suasana belajar-mengajar di sekolah tersebut agar kembali tenang dan kondusif.