Sementara itu, Mohammad Tamimi Ali Ahmad selaku Kepala cabang mamalia laut Lembaga Penelitian Perikanan (FRI) Rantau Abang telah mengevakuasi bangkai tersebut.
Ia membenarkan bahwa bangkai lumba-lumba itu adalah hewan yang sama dengan lumba-lumba yang diselamatkan sang bocah sebelumnya.
"Lumba-lumba itu telah mengalami cedera ketika ditemukan terdampar di pantai untuk pertama kalinya, dan tidak dapat menahan gelombang kuat musim monsun," kata Mohammad Tamimi.
“Mungkin itu menderita luka organ dalam yang disebabkan oleh makanan yang tidak bisa dicerna seperti tulang ikan atau plastik."
"Lumba-lumba ini akan secara alami berenang ke darat jika mereka akan mati,” tambahnya.
Kini bangkai lumba-lumba itu telah dikuburkan oleh departemen perikanan negara bagian sesuai dengan standar prosedur.
(*)