"Kronologisnya, dia (Ridho) datang ke rumah korban (Husna) hari Jumat sekitar jam tiga sore."
"Sesampainya di rumah korban, dia bertemu dengan korban sendiri," ungkap Syamsuddin.
Keduanya sempat berbincang-bincang di teras, namun tak lama kemudian, Asmaul Husna masuk ke kamar dan memanggil Ridho.
"Sesampainya di dalam kamar, terjadi seperti cekcok sekitar lima menit antara korban (Husna) dengan pelaku (Ridho)."
Baca Juga: 3 Hari Mayatnya Terkubur di Belakang Kos, Kematian Mahasiswi di Bengkulu Menyimpan Kejanggalan
"Kemudian, terjadilah pelaku melakukan perbuatan (pembunuhan) kepada si korban," tuturnya.
Sementara itu, Kombes Pol Yudhiawan Yubisono memastikan motif pembunuhan Husna oleh pacarnya lantaran persoalan janin yang dikandung.
Ridho merasa murka lantaran diminta pertangungjawaban atas kehamilan sang kekasih.
Bukan dengan diskusi lagi, Ridho justru tega menghabisi nyawa sang kekasih.
"Awalnya pelaku (Ridho) menyekap wajah korban (Husna) dengan menggunakan bantal."
"Setelah menyekap kurang lebih 15 menit, dia (Ridho) melepas dan melihat jari tangannya korban bergerak masih hidup, pelaku pun masuk ke dapur dan mengambil pisau," kata Syamsuddin.
Kendati demikian, korban yang terkapar di rumah itu akhirnya ditemukan oleh sepupu yang tinggal bersamanya.
Satriani terkejut menemukan saudaranya terkapar berlumur darah, dikutip dari Kompas.com.
(*)