Laporan Wartawan Grid.ID, Seto Aji N
Grid.ID - Seorang pria merasa aneh ketika ada suara di balik dinding rumahnya.
Ia kemudian memutuskan untuk mencari tahu apa yang ada di dindingnya.
Dikutip Grid.ID dari artikel terbitan Dailystar, 15 Maret 2018, saat itu pria bernama Somchai Subdang (45) sedang menonton TV pada hari Selasa (13/3/2018).
Ia kemudian mendengar suara ketukan dari dinding rumahnya.
Somchai yang berasal dari Bangkok, Thailand, awalnya tak menghiraukan suara ketukan itu.
(BACA : Tips Mendeteksi Kematangan Alpukat yang Kamu Beli, Gampang kok!)
Tapi lama-kelamaan suara ketukan semakin sering dan terdengar keras.
Penasaran, Somchai kemudian menempelken kupingnya di dinding di mana suara ketukan itu berasal.
Somchai semakin penasaran karena kali ini suara ketukan disertai dengan suara desisan.
Tak berpikir lama, ia kemudian memanggil petugas pengendali hama.
Petugas datang dan mendengar penjelasan Somchai.
(BACA : Kisah Nenek Sandra, Tinggal di Rumah Bak Tempat Pembuangan Sampah, Tanpa Listrik, Air dan Perapian)
Tanpa pikir panjang lagi petugas lantas mengambil palu dan menggempur tembok.
Benar saja, saat tembok digempur keluarlah kepala binatang yang membuat orang di sekitarnya kaget bukan kepalang.
Seekor ular piton terlihat keluar dari balik dinding rumah Somchai.
Petugas pengendali hama kemudian segera meringkusnya.
Ular tersebut bahkan memiliki panjang sekitar 15 kaki.
(BACA : Penemuan Baru, Kini Kamu Bisa Makan Pisang Sekaligus Kulitnya! Seperti Apa ya?)
Somchai merasa lega karena reptil besar itu sudah diamankan dari rumahnya.
Dia berkata, "Saya tidak takut dengan ular tapi bisa saja menakutkan jika masuk ke langit-langit rumah lalu jatuh saat saya sedang tidur."
"Saya kecewa karena saya harus memperbaiki rumah sekarang. Tapi itu lebih baik daripada membiarkan seekor ular bersembunyi di dalamnya."
Ular piton dapat tumbuh besar dan panjangnya bisa mencapai 30 kaki meski ular ini tergolong tidak beracun.
Namun sebagai gantinya, ular ini punya lilitan kuat yang bisa meremukkan tulang-tulang mangsanya sebelum dilahap.
(*)