Find Us On Social Media :

Seorang Dokter Ditikam Hingga Tewas di Ruang Pemeriksaan oleh Keluarga Pasiennya Sendiri

By Linda Fitria, Jumat, 16 Maret 2018 | 18:17 WIB

Seorang dokter meninggal setelah ditikam keluarga pasien

Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati

Grid.ID – Seorang dokter ditikam hingga tewas di sebuah rumah sakit di Tiongkok.

Peristiwa ini terjadi pada hari Kamis (15/3/2018).

Dokter tersebut diduga kehilangan nyawa setelah bertengkar dengan suami seorang pasien.

Dilansir Grid.ID dari The Star, dokter bernama Zhao Xinbing ditikam di jantung, menurut sebuah pernyataan dari rumah sakit yang dipublikasikan.

Zhao adalah seorang dokter berusia 50 tahun.

(BACA : 6 Makanan yang Harus Dihindari oleh Penderita Tekanan Darah Tinggi, Kamu Wajib Tahu nih!)

Ia juga merupakan seorang direktur klinik rawat jalan dan pusat gastroskopi di Rumah Sakit Jing County di Provinsi Anhui, Tiongkok.

Pertengkaran tersebut dimulai setelah seorang pasien wanita mengeluhkan ketidaknyamanan setelah melakukan pemeriksaan fisik.

Tersangka, yang bermarga Wei, ditangkap di tempat kejadian.

Wei ditahan oleh polisi, sementara penyelidikan masih berlanjut.

Wei menemani istrinya, yang bermarga Cao, ke pusat gastroskopi rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan.

Wei diduga membawa sebilah pisau saat menemani istrinya.

(BACA : Wah, Ternyata Teknik Masak Pasta 'Al Dente' Nggak Dikenal di Italia loh)

Dokter menghentikan pemeriksaan saat Cao merasa tidak nyaman.

Tapi Wei yang tidak suka atas penghentian pemeriksaan lalu menjadi marah.

Wei lalu bertengkar dengan sang dokter di ruang pemeriksaan.

"Itu terjadi begitu tiba-tiba, Zhao Xinbing benar-benar tak berdaya," kata sebuah pernyataan rumah sakit.

"Dia ditikam di jantung dan menderita perdarahan," lanjut pernyataan itu.

Dokter rumah sakit berusaha menyelamatkan nyawa rekan mereka.

(BACA : Setelah Alami Kecelakaan Karena Ulah Sang Pacar, Wajah dan Tubuh Wanita Ini Berubah Drastis)

Tapi luka-luka yang di derita Zhao terlalu parah.

"Kami membuka dadanya dan menemukan situasinya jauh lebih buruk dari perkiraan kami," kata seorang rekan dokter.

"Pisau tajam itu langsung masuk ke ventrikel kirinya, dan darah menyembur tanpa henti."

"Selama operasi, semua dokter dan perawat menangis. Kami benar-benar tidak bisa tenang," lanjutnya.

Insiden kekerasan terhadap profesional medis telah menghantui Tiongkok selama beberapa tahun belakangan.

Hal ini karena sumber daya medis yang terbatas dan sistem rumah sakit yang tidak dirancang dengan baik.

Akibatnya sering muncul ketegangan antara pasien dan staf.(*)