Claudia lantas membawa putrinya ke dokter untuk melakukan pemeriksaan sekaligus visum.
"Dokter mendiagnosisnya sebagai bentuk luka memar traumatis yang disebabkan kesengajaan, dan bukan akibat gigitan serangga atau alergi obat," kata Claudia.
Belum yakin dengan pernyataan satu rumah sakit, Claudia kembali membawa anaknya ke rumah sakit Women's and Children's Hospital.
Dokter di sana juga mengatakan hal yang sama.
Claudia segera mengajukan laporan ke polisi atas kejadian yang menimpa anaknya.
(BACA: Beredar Video PRT Indonesia Disiksa Majikannya di Hong Kong Sampai Nangis)
"Sejak kejadian ini, setiap malam, anak saya akan terbangun tiba-tiba dari mimpi buruknya, berteriak, 'Saya takut, saya minta maaf, tolong, berhenti, sakit!" ujar Claudia menirukan perkataan anaknya.
Claudia juga merasa jengkel dengan penyelidikan polisi yang bertele-tele dan dinilainya lambat.
Bahkan ketika Claudia membacakan buku cerita anak-anak macam putri salju, anaknya akan berkata bahwa penyihir dalam cerita itu adalah gurunya yang jahat.
Sekarang Claudia sedang berusaha mencari keadilan untuk anakya.
Keadaan Claudia juga tambah buruk ketika sedang memperjuangkan keadilan untuk anaknya, suaminya malah jatuh sakit stroke. (*)