Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Seorang siswa kelas XI di salah satu SMA di Tanjab Timur, Jambi, ditemukan tewas gantung diri di depan teras rumahnya, Kamis (12/12/2019).
Kapolsek Kuala Jambi, Ipda Mulyono, mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Japandi.
Saat itu, Japandi yang hendak berangkat kerja dikagetkan dengan sesosok mayat yang tergantung di depan teras.
Japandi pun berteriak hingga membuat paman korban dan istrinya keluar dari dalam rumah.
"Mendengar teriakan saksi, paman korban langsung keluar rumah dan bertanya kepada Japandi kemudian Japandi memberitahu paman korban, bahwasanya ada orang yang tergantung di depan rumah korban," kata Mulyono, seperti yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Kejadian ini pun langsung dilaporkan pihak keluarga kepada pihak berwajib.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, tidak ditemukan tanda-tana kekerasan pada tubuh korban. Polisi hanya mendapati bekas jeratan tambang pada leher korban.
Sementara itu, seperti yang dilansir Grid.ID dari Tribun Jambi, motif korban gantung diri diduga karena beratnya beban pelajaran di sekolah hingga membuat korban merasa tidak kuat.
Hal itu disimpulkan dari penuturan paman korban, Bujang, yang mengaku kalau korban sempat curhat pada kedua orang tuanya, Rabu (11/12/2019), sebelum kejadian bunuh diri ini terjadi.
Baca Juga: Minta Maaf dan Persilahkan Suami Cari Istri Lagi, Ibu Muda di Jambi Ditemukan Tewas Gantung Diri
Diceritakan Bujang, saat itu, korban pulang ke rumah sekitar pukul 11.25 WIB seperti biasa dan tidak menunjukkan perilaku yang aneh juga.
Namun memang, menjelang petang, korban sempat curhat ke ayah dan ibunya mengenai beratnya beban pelajaran di sekolah.
"Memang malam tadi dia sempat cerita ke bapak ibunya kalau pelajaran di SMA terlalu berat dan dirinya merasa tidak kuat," terang Bujang.
Korban pun kerap terlihat murung dan susah tidur.
"Almarhum memang tidak meninggalkan wasiat atau pesan. Hanya saja, beberapa hari terakhir memang almarhum sering murung dan susah tidur malam," terang Bujang lebih lanjut.
Hal ini tentu membuat keluarga syok karena selama ini korban dikenal sebagai pribadi yang baik.
(*)