Syahrul mengatakan bahwa tidak ada tindak kekerasan fisik yang ia lakukan pada perawat dan menjelaskan kronologinya.
"Malam itu ia mengaku menanyakan kepada perawat siapa dokter dan perawat piket di ruangan, namun tidak ada yang menjawab," ujarnya.
"Sementara saya sebagai pasien sudah menunggu lebih dari 30 menit dalam keadaan sesak dan butuh oksigen, nah jika pimpinan seperti saya saja dilayani seperti ini, lalu bagaimana nasib masyarakat umum," tambahnya.
Ia merasa bahwa pelayanan di Rumah Sakit Sulthan Peureulak tidak maksimal, karena itu dirinya mengingatkan kepada Kepala Kesatuan perawat di Aceh maupun di Banda Aceh untuk tidak menerima laporan tanpa tahu persis kejadian sebenarnya.
Syahrul juga menambahkan jika benar seperti yang diberitakan bahwa dia melakukan kekerasan fisik, dirinya menantang apakah ada korban dari kejadian tersebut dan apakah ada saksi atau tidak.
Baca Juga: Pesona Cantik Asih, Pramugari yang Viral Karena Jadi Korban 'Gundik' Dirut Garuda Ari Askhara
(*)