Find Us On Social Media :

Tahi Lalatnya Dinyatakan Tidak Berbahaya oleh Dokter, Seorang Pramugara Asal Inggris Meninggal Akibat Kanker Kulit

By Maria Novika Diah Siswari, Rabu, 18 Desember 2019 | 09:01 WIB

Pramugara meninggal akibat kanker kulit setelah dokter mengatakan tahi lalatnya tidak berpotensi melanoma.

Laporan Wartawan Grid.ID, Maria Novika Diah Siswari

Grid.ID - Seorang pramugara asal Essex, Inggris meninggal akibat kanker kulit yang telah mencapai stadium 4.

Pemuda berusia 27 Tahun ini diketahui menderita melanmoma atau jenis kanker kulit yang paling berbahaya.

Diberitakan oleh Dailymail.co.uk (16/12/2019), penyakit mematikan tersebut berawal dari sebuah tahi lalat di punggungnya.

Baca Juga: Anti Grogi di Tanjakan Spiral Parkir Mal Pakai Fortuner, Cukup dengan 2 Trik Ini Saja

Pramuara bernama Ross Saxton-Davies ini kemudian memeriksakan tahi lala tersebut ke dokter untuk mengatasinya.

Dikarenakan ayah Ross juga menderita melanoma, dokternya merujuknya ke Rumah Sakit Colchester demi penanganan yang lebih lengap.

Di rumah sakit tersebut, hasil biopsi menunjukan bahwa tahi lalat tersebut berbahaya karena berpotensi menjadi melanoma.

Baca Juga: Tidur Cuma 3 Jam Sehari Demi Raup Kekayaan Rp 32 Miliar, Raffi Ahmad Tak Akan Pernah Berhenti Berkarya: Gue Istirahat Kalau Gue Menutup Mata untuk Terakhir Kalinya...

Kemudian Ross melakukan operasi pegangkatan tahi lalat tersebut disana pada tahun 2015.

Namun saat ia melakukan pemeriksaan lanjutan di Rumah Sakit Boomfield, di daerah Chelmsford, ia diberitahu bahwa ia ternyata tidak menderita melanoma seperti dugaan awal dan tahi lalat yang diangkat pun tidak berbahaya.

Namun dari pihak rumah sakit tetap mengajurkan Ross melakukan pemeriksaan berkala untuk memantau kondisinya.