Rupanya, sebagai pria keturunan Tionghoa dan karena dianggap berbeda, Ernest sering jadi korban bully-ing sejak kecil.
Hal itu membuat Ernest bercita-cita menikahi perempuan yang tidak satu ras dengannya agar anak mereka kelak tidak mengalami bully-ing sepertinya.
"Bully-ing di sekolah gitu, biasa. You know lah kayak dipanggil sipit, Cina, gitu-gitu kan," kenangnya.
"Gue mikirnya, gue gak mau anak gue nanti mengalami hal yang sama kayak gue. Itu kenapa sejak SMA gue bercita-cita cari istri orang pribumi," jelasnya.
"Gue dulu disuruh-suruh les Mandarin kan, maksud bokap nyokap gue tuh bagus sebenernya. Poin utamanya bagus lah buat bisnis atau apa segala macem ya kan," sambungnya.
"Cuma karena gue di-bully itu tadi, gue justru pengin melepaskan diri dari identitas Cina gue," lanjutnya.
"Karena kalau gue ngomong Cina, ya makin jadi dong gue," pungkasnya.
(*)