Laporan Wartawan Grid.ID, Fabia Nurmauli Rosales
Grid.ID - Akhir-akhir ini serangan ular kobra meresahkan warga Indonesia.
Pasalnya, ular berbahaya tersebut banyak ditemukan di beberapa tempat yang lembab.
Tak hanya pekarangan bahkan sepatu dan masjid bisa menjadi sarang ular berbisa itu.
Melansir dari Kompas.com pada Kamis (19/12/2019), seekor ular kobra yang berukuran empat meter masuk ke pekarangan warga Desa Mamampang, Kecamatan Tombolopao. Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
"Sudah ada empat korban digigit ular kobra dan dua di antaranya meninggal di tempat lainnya meninggal saat dievakuasi ke rumah sakit," ucap Aipda Musruri, Kanit Binmas Polsek Tombolopao yang dikutip dari Kompas.com pada Rabu (18/12/2019).
Seorang petani yang sedang berkebunlah yang pertama kali menemukan kemunculan ular berbisa.
Kepala Desa Mamampang, Abdul Azis Daus mengatakan, kemunculan ular kobra di desanya dianggap tidak lazim karena Sulawesi Selatan bukanlah wilayah endemik dari ular berbahaya itu.
"Kalau ular semacam piton sejak dulu banyak, tetapi penemuan ular kobra sampai ada warga yang tewas baru kali ini terjadi," ucapnya dikutip dari Kompas.com.
Sebelumnya juga terjadi di daerah Depok, seorang bocah berusia delapan tahun digigit ular kobra di teras rumahnya.
Melansir dari TribunJakarta.com pada Selasa (17/12/2019), RAS berusia delapan tahun tersebut terkulai lemah di Rumah Sakit Universitas Indonesia usai menjadi sasaran ular berbisa itu.
Diketahui bahwa bocah laki-laki tersebut digigit saat sedang bermain di lingkungan rumahnya di Kemiri Jaya, Beji, Kota Depok.
Paman korban Ramdhono menceritakan bahwa keponakannya itu dikejutkan dengan kedangan dua ekor ular kobra saat sedang asyik bermain.
"Ada dua ular, satu dimatikan lalu satu lagi ditangkap mau dimasukin dalam botol untuk dibuang," Ujar Ramdhoni yang dikutip dari TribunJakarta.com
Saat ini RAS tengah mendapatkan perawatan intensif akibat gigitan ular tersebut. (*)