Find Us On Social Media :

Kisah Pilu Wanita yang Kehilangan 22 Bayinya, Bermimpi untuk Jadi Ibu

By Arif B Setyanto, Minggu, 18 Maret 2018 | 13:22 WIB

Makam anak Kerry

Grid.ID - Kerry (35), sangat bermimpi untuk menjadi seorang ibu.

Namun, dirinya tidak beruntung ketika harus kehilangan 22 anaknya.

Kerry telah menguburkan 3 anaknya yang masih ada di kandungan, 2 lainnya meninggal saat sudah dilahirkan.

Serta keguguran 16 kali dan anak yang ke-22 baru saja meninggal.

(BACA : Penjaga Makam Eko DJ Mengaku Sering Dikunjungi dan Diajak Makan Bakso Oleh Almarhum )

Kerry adalah mantan model yang berasal dari Rugeley, Inggris.

Dirinya bertanya-tanya ke dokter, apa yang salah dengan kondisinya.

"Saya tidak akan pernah menyerah. Saya membutuhkan jawaban mengapa semua bayi saya meninggal," kata Keery dikutip Grid.ID dari Metro.co.uk Sabtu (17/3/2018).

Kerry mengenang anak pertamanya, Paige yang hanya hidup dalam 12 jam saja.

(BACA : Memeluk Agama Hindu, 6 Selebritis Indonesia Melakoni Nyepi, Siapa aja ya? )

Setelah melahirkan Paige, Kerry diperiksa oleh dokter dan divonis menderita kanker serviks.

Dia menceritakan dokter mencoba menyingkirkan sebagian serviksnya.

Dokternya mengatakan kehilangan sebagian servik tak akan menyebabkab masalah pada kandungan.

Namun, risikonya bayi dilahirkannya akan premature.

(BACA : Dimakamkan di TPU yang Sama, Makam Eko DJ Sepi Peziarah DIbanding Olga Syahputra )

Hal itu lah yang dialami Kerry, setiap dia hamil dirinya mengalami keguguran.

Bahkan, Kerry sempat mengaborsi anaknya karena masalah kesehatan.

Nah, setelah mengalami hal tragis, Kerry tak menyerah dan melakukan perawatan kesuburan.

PEraawatan kesuburannya berhasil dan Kerry dapat melahirkan seorang bayi yang diberi nama Lucas.

(BACA : Mengintip Rumah Stefan William dan Celine Evangelista yang Jarang Terekspos )

Namun nahas, Lucas hanya bisa bertahan di usia 22 minggu.

Tentu saja sebagai seorang wanita, hati Kerry terasa hancur.

Kerry kini masih berjuang menjalani tes spesialis reproduksi untuk mewujudkan mimpinya menjadi seorang ibu. (*)