Laporan Wartawan Grid.ID, Fabia Nurmauli Rosales
Gri.ID - Seorang bayi yang merupakan warga Desa Tegalrejo, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo harus menerima 9 jahitan usai dicakar kera.
Almaira yang masih berusia 10 bulan itu mengalami robek pada kepalanya.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com pada Jumat (20/12/2019), kejadian tersebut berlangsung saat, Almaira sedang bersama Azizah yang merupakan pengasuhnya berada di dapur rumah.
Setelahnya Azizah meninggalkan bayi tersebut lantaran ke kamar mandi.
Baca Juga: Bikin Pangling, Lihat Penampilan Terbaru Elly Sugigi Setelah Rapikan Bentuk Giginya
Seekor kera liar masuk kedalam rumah melalui pintu dapur saat Almaira sendiri.
Mendapatkan luka cakaran dari kera membuat bayi tersebut menangis dengan kencang.
Mendengar bayi yang diasuhnya menangis Azizah kembali dan melihat ada seekor kera liar masuk.
"Almaira lalu nangis menjerit. Saya liat ada kera berada di dekat Almaira, karena takut saya langsung teriak dan memanggil adik saya. Dia lantas yang mengusir kera itu pakai kayu," ujar Azizah yang dikutip dari Kompas.com pada Kamis (19/12/2019).
Sesaat setelah kera tersebut pergi Azizah bergegas mengambil Amaira, namun ia kaget melihat bayi berumur 10 bulan tersebut mengeluarkan darah dari kepalanya.
Bayi tersebut langsung dilarikan ke Puskesmas yang dirujuk ke RSU Wonolangan.
Saat ini Almairah harus menjalani perawatan lagi, sebab ada potensi infeksi ujar dokter yang menangani.
Kejadian seorang bayi diserang oleh kera liar tidak hanya sekali terjadi pada Agustus lalu seorang bayi berusia 40 hari diserang dan diseret oleh kera liar.
Dikutip Grid.ID dari Tribunsolo.com pada Jumat (23/12/2019), bayi tersebut merupakan warga Dukuh Jengglong RT 02/RW 05 Desa Jatosobo, Kecamatan Polokarto.
AD yang saat itu sedang terbaring sendiri kemudian didatangi oleh seekor kera liar.
Kera tersebut lantas menyerang dan menyeret bayi tersebut hingga terjatuh dari atas kasur.
Sarjono ayahnya menceritakan kejadian itu terjadi saat ibunya sedang mencuci popok di belakang rumah.
Mendengar AD menangis sang istri Wartini berlari dan melihat anaknya bersama dengan kera liar.
Saat itu Wartini sempat bingung mencari anaknya yang tertutup tumpukan baju.
"Posisi AD waktu itu tengkurap, jadi kesamar sama baju-baju, untung dia menangis sehingga istri saya segera sadar keberadaan AD," ujar Sarjono ayah AD yang dikutip dari TribunSolo.com
AD mengalami luka di paha kirinya dan punggungnya mengalami lecet akibat serangan kera liar tersebut.
"Setelah diserang kami langsung membawa AD ke Puskesmas Polokarto, dan sempat dijahit, namun oleh orang DKK jahitannya suruh lepas agar tidak terjadi infeksi," terangnya.
Penangan luka AD harus menunggu 21 hari lagi, jika belum sembuh harus lakukan tindakan operasi. (*)