Find Us On Social Media :

Tagihan Air Bengkak Sampai Rp 18 Juta, PDAM Tirta Moedal Semarang Malah Salahkan Meteran Pelanggan yang Terpendam

By Arif Budhi Suryanto, Sabtu, 21 Desember 2019 | 18:48 WIB

Pelanggan PDAM, Martha Muji Rahayu, bersama penasehat hukumnya, Bangkit Mahanantiyo, menunjukkan tagihan air yang mencapai Rp 18 juta.

Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto

Grid.ID - Seorang pelanggan PDAM Tirta Moedal Semarang melayangkan komplain usai mendapat tagihan mencapai Rp 18 juta.

Pasalnya selama bulan Juli hingga September 2019, tagihan PDAM yang biasa diperoleh Martha Muji Rahayu hanya berkisar Rp 52-102 ribu.

Lonjakan tagihan tersebut mulai terjadi pada bulan Oktober dan Nopember 2019 sebesar Rp 14,6 juta dan Rp 3,4 juta.

"Tiga bulan sebelumnya, bayar tagihan lewat ATM tidak bisa. Namun saya diberi informasi dari tetangga total tagihan Rp 14 juta," tutur warga Cilosari Dalam itu.

Martha pun lantas komplain dan meminta keterangan dari pihak PDAM.

Baca Juga: Enggan Bikin Pesta, Cynthia Lamusu Cukup Berikan Kado Sebuah Lagu Saat Anak Kembarnya Ulang Tahun

Tanggapan PDAM Tierta Modal Semarang

Manager Humas Perumda PDAM Tirta Moedal, Joko Purwanto mengatakan mahalnya tagihan dikenakan stand meter konsumen tidak bisa terbaca.

Tanggapan pihak PDAM ini justru seakan menyalahkan alat pendeteksi konsumsi air di rumah Martha yang terpendam ke tanah.

"Karena terpendam jadinya tidak terlihat estimasi penggunaannya. Begitu stand meteran dinaikkan barulah terlihat akumulasi penggunaan," tutur Joko Purwanto seperti yang dikutip dari Tribun Jatang.

Padahal berdasarkan penuturan Martha, meteran air di rumahnya sudah ditinggikan.