Begitu tikus yang dalam kandungan telah lahir.
Ditemukan bahwa mikrobioma dari induk bisa diturunkan.
Peneliti melakukan penelitian terhadap tikus ini selama 5 bulan dengan terus melihat perkembangannya.
Diketahui pula bahwa tikus yang memiliki mikrobioma yang terkontaminasi antibiotik memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kolitis.
Yaitu sejenis penyakit inflamasi usus.
(BACA: Tak Hanya Jus Tomat, Ini 5 Minuman yang Bisa Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh Kamu)
Penelitian sebelumnya juga telah dilakukan pada manusia.
Yang telah menghubungkan eksposur antibiotik dengan risiko penyakit usus yang tinggi.
Yang diperkirakan telah mempengaruhi sekitar 1,3 juta orang Amerika.
Temuan penelitian baru juga menambah bukti bahwa antibiotik berlebihan dapat menyebabkan komplikasi kesehatan.
Bahkan di luar resistensi antibiotik tersebut.
Hal ini perlu menjadi perhatian, terutama bagi para ibu hamil dan remaja putri.
Konsumsi antibiotik mereka yang dapat pengaruhi mikrobioma.
Ditakutkan bisa menurun ke generasi berikutnya. (*)