"Kemudian posisi ibunya tak jauh dari anaknya, lalu empat lainnya berada di samping pos penjaga dan saling menumpuk. Satu lainnya pengemudi meninggal di dalam mobil," ujarnya lebih lanjut.
Diakui Doyok, banyak warga yang sampai tak tega melihat kondisi para korban.
Bahkan, tak sedikit yang menangis hingga muntah, terlebih ketika melihat kondisi korban Didit yang mengenaskan.
"Semuanya parah, tapi yang prihatin itu kondisi anak kecilnya," kata Doyok bercerita.
Ketujuh korban itu kemudian dibawa dengan menggunakan dua unit mobil ambulans secara bergiliran ke RSUD Kabupaten Bekasi.
Baca Juga: Tak Pernah Mau Tampil di Tv dengan sang ayah, Anak Parto Patrio, Amanda Caesa Rilis Single
Kesaksian Warga
Diceritakan Jumani (50), warga setempat yang juga biasa membantu menjaga perlintasan sebidang itu, mobil Daihatsu Sigra itu datang dari arah Wanasari (utara) menuju ke arah Pasar Induk Cibitung (selatan).
Saat itu, ada dua kereta api yang akan melintas sehingga alarm peringatan di perlintasan berbunyi cukup lama.
"Pas kereta pertama dari arah barat ke timur masih aman, cuma waktu itu ada dua kereta yang masuk dan petugas sudah memberi aba-aba," kata Jumani seperti yang dilansir dari Wartakotalive.com.
Namun posisi palang saat itu sudah tidak menutup sempurna karena mobil Daihatsu Sigra itu sudah setengahnya masuk.