Ifan yang mengenakan kemeja putih, peci hitam, dan kacamata nampak khusyuk mengikuti pengajian tersebut.
"Jadi saya dan manajemen yang tersisa mengundang seluruh keluarga besar anggota Seventeen dan juga warga sekitar basecamp untuk menghadiri tahlilan dan yasinan guna memeringati satu tahun kejadian yang menimpa kami," tutur Ifan pada media.
Dirinya juga mengatakan bahwa waktu serasa cepat berlalu hingga tidak terasa sudah satu tahun dari kejadian nahas tersebut.
"Ya ngerasa cepet waktunya. kayak Kok udah setahun aja sih. Gitu," ujarnya.
Vokalis band Seventeen yang juga merupakan satu-satunya anggota yang selamat dari Seventeen ini mengaku tidak akan pernah bisa melupakan tragedi itu.
Apalagi dalam bencana tersebut, sang istri, Dylan Sahara, juga ikut menjadi korban jiwa.
"Ya gak bisa ngelupain, mau gimanapun juga. apalagi hari ini tepat setahun kejadian itu. Jadi flashback, jam ini aku ngapain ya waktu itu, jam segini ngapain ya," ungkap Ifan.
Selain kenangan yang terus diingat, Ifan juga mengalami trauma pada beberapa hal terkait musibah tersebut hingga sekarang.
"Kalo trauma sih, aku gak pernah mau ke laut kalo gak on purpose. Trus badanku bakal menggigil kalo denger suara ambulans," jelas Ifan.
Dirinya mengungkapkan juga bahwa dia hanya bisa mengirim doa kepada orang-orang yang menjadi korban bencana tersebut, terlebih orang-orang terdekatnya.
"Yah kalo sekarang cuman bisa doa aja sih. Yang pasti banyak berdoa," lanjutnya.
(*)