Saat ini, di Desa Kepel sudah ada 15 petani yang berangkat umrah setelah mendapat bantuan 30 kg bibit yang bisa menghasilkan Rp 72 juta setiap panen.
Paidi menejelaskan bahwa untuk lahan satu hektar jika ditanami porang semuanya, dalam kurun dua musim atau sekitar 2 tahun, ia bisa mendapatkan yang Rp 800 juta.
Omzet Rp 800 juta, bila dikurangi dengan biaya pengadaan bibit, pupuk, hingga pengolahan lahan sekitar Rp 100 juta, laba bersih mencapai Rp 700 juta.
Baca Juga: Fakta Terbaru Penemuan Kerangka Manusia di Bantul, Mulai dari Mimpi Hingga Surat Wasiat
Melihat geliat omzet fantastis yang dicapai Paidi, apa sebenarnya manfaat dari tanaman porang tersebut?
Berdasarkan data dari Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar, tanaman porang atau yang biasa disebut iles-iles merupakan bahan pangan lokal Indonesia yang mudah dibudidayakan.
Olahan tanaman porang atau iles-iles ini mengandung karbohidrat cukup tinggi serta mengandung glukomanan yang baik untuk kesehatan sehingga cocok digunakan sebagai bahan pangan pokok dan dapat dijadikan sebagai pengganti nasi.
Tanaman porang juga dapat menurunkan kadar kolesterol dan gula darah, meningkatkan fungsi pencernaan dan sistem imun, serta membantu menurunkan berat badan.
Nah, dari berbagai manfaat tersebut, ada yang tertarik mencoba tanaman porang? (Nikita Yulia) (*)
Artikel ini telah tayang di Gridhealth.ID dengan judul Sulap Pemulung Jadi Miliarder, Ini Manfaat Tanaman Porang, Bisa Gantikan Nasi sampai Turunkan Kadar Kolesterol