Selain itu, infeksi bakteri ataupun virus juga akan membuat pertumbuhan janin terganggu, bahkan meninggal.
(Opick Mengenang Perjuangan Istri Kedua Melawan Sakit, Hingga Masuk-Keluar Ruang ICU)
2. Kelainan genetik dan bawaan
Kelainan genetik, misalnya, kelainan pada kromosom janin, dapat membuat pertumbuhan janin terhenti.
Selain itu kelainan bawaan pada janin seperti jantung janin tak tumbuh sempurna, mengalami kebocoran, paru-paru tak bisa mengembang, atau kelainan lainnya dapat mengakibatkan kematian janin.
3. Rhesus darah tidak cocok
Ketidakcocokan rhesus bisa juga terjadi karena janin mengikuti rhesus darah suami yang lebih dominan dan berbeda dengan istri.
Ketidaksamaan ini dapat memengaruhi kondisi janin seperti janin mengalami hidrops fetalis, reaksi imunologis berlebihan yang dapat memunculkan pembengkakan kulit janin, cairan berlebih dalam rongga perut, penumpukan cairan di dalam rongga dada atau rongga jantung, yang membuat janin tak dapat melangsungkan hidupnya.
(Opick Masih Berduka, Istri Pertama Ngotot Tetap Pengin Cerai)
4. Janin kekurangan oksigen
Tali pusar adalah bagian yang menghubungkan nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan janin.
Tali pusar bisa terpelintir jika janin melakukan gerakan berlebihan sehingga suplai nutrisi dan oksigen bisa terhenti.