Find Us On Social Media :

Miris Melihat Anak-anak Disabilitas yang Tak Diperhatikan, Ini yang Dilakukan Dua Warga Brunei Darussalam

By Fahrisa Surya, Selasa, 20 Maret 2018 | 20:28 WIB

Melihat Anak-anak Disabilitas yang Tak Diperhatikan, Ini yang Dilakukan 2 Warga Brunei | star2.com

Laporan Wartawan Grid.ID, Septiyanti Dwi Cahyani

Grid.ID - Sebagian orang masih belum memandang dengan adanya kehadiran orang-orang yang berkebutuhan khusus di sekitar kita.

Alih-alih menerima, melihatpun tidak. Lalu bagaimana mereka bisa melihat potensi yang dimiliki oleh anak-anak yang berkebutuhan khusus?

Namun sepertinya hal ini tidak berlaku bagi dua orang bernama Alyson Thor dan Eileen Soon.

Seperti yang dilansir dari laman Star2, dua anak ini memiliki ketertarikan terhadap siswa yang memiliki kebutuhan khusus.

(BACA: Miliki Penyakit Vitiligo, Wanita Ini Berani Tampil Sebagai Cover Girl Meski Kulitnya dalam Kondisi yang Tak Biasa)

Mereka juga menganggap bahwa jika bisa mengajar mereka adalah hal yang menarik dan bermanfaat.

Thor dan Soon bekerja sama di Prospect Rainbow Centre for Children untuk anak-anak berkebutuhan khusus di Penang beberapa tahun lalu.

Sekarang, mereka sudah memulai misi inklusi bersama.

Thor dan Soon mengaku ingin mengubah persepsi masyarakat Penang tentang orang disabilitas.

Di Amerika Serikat, mereka melihat bahwa orang-orang disabilitas bisa keluar secara bebas.

(BACA: Seorang Wanita Asal Malaysia Tergerak Hatinya Untuk Dirikan Sekolah di Indonesia, Kenapa ya?)

Tapi di Malaysia, sebagian orang justru tidak melihat mereka bagian dari masyarakat.

Thor merupakan seorang lulusan Psikologi yang secara bertahap sedang memindahkan kelas kebutuhan khususnya ke dalam lingkungan yang lebih inklusif.

Sementara Soon yang meraih gelar Sarjana dalam Pendidikan Khusus pernah mengajar di Penang selama tujuh tahun.

Minatnya terhadap dunia pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus mendorongnya untuk meraih gelar masternya di Amerika Serikat.

Ketika ia menyelesaikan pendidikan masternya pada tahun 2016 lalu, Soon dan Thor mendirikan Lemme Learn.

Lemme Learn merupakan sebuah perusahaan sosial yang membantu para pemuda dengan ketidakmampuan belajar berintegrasi di dalam masyarakat.

Di dalam Lemme Learn, Soon dan Thor membantu orang-orang yang berkebutuhan khusus seperti autisme untuk mendapatkan pekerjaan.

Saat ini sekolah-sekolah dengan program untuk anak-anak berkebutuhan khusus semakin banyak tersedia.

Sudah mulai banyak penyandang autisme dan penderita kebutuhan khusus lainnya yang mendapatkan ketrampilan sosial.

Namun, setelah sekolah mereka tidak bisa melakukan apapun di luar rumah.

Pada akhirnya hal inilah yang mendorong Thor dan Soon untuk mendirikan Lemme Learn.

Namun, sebelum mendirikan Lemme Learn, Thor dan Soon telah bekerja sama untuk mempromosikan inklusi mereka mengajar di Prospect Rainbow Centre beberapa tahun yang lalu.

Pada tahun 2013, Thor dan Soon telah memprakarsai sebuah penjualan sandwich Wonderful Wednesady di Gleneagles Hospital di George Town.

Mereka telah melatih anak-anak berkebutuhan khusus untuk melakukan semuanya.

Mulai dari menyiapkan sandwich sampai melayani para pelanggan.

Bersama Lemme Learn, Thor dan Soon telah memberikan 10 siswa ketrampilan dan kemampuan untuk memegang pekerjaan.

Sehingga mereka bisa mendapatkan penghasilan.

(BACA: Seorang Pustakawan yang Selamatkan Banyak Orang dari Overdosis, Inilah Kisah Inspiratif dari Chera Kowalski)

Karena orangtua juga menginginkan agar anak-anaknya yang memiliki kebutuhan khusus juga bisa mandiri.

Sukses dengan Lemme Learn bukan berarti tidak ada hambatan yang mengganggu Thor dan Soon.

Tantangan pertama mereka justru datang dari beberapa orangtua yang tidak bisa melepaskan anak-anaknya.

Setiap orangtua tentu ingin melindungi keselamatan anak-anaknya.

Pelatihan kerja untuk orang-orang berkebutuhan khusus ini bukanlah hal yang baru.

Mereka diajarkan bagaimana cara memulai dan menyelesaikan pekerjaan.

Thor dan Soon menggabungkan konsep seperti pemikiran sosial, kesadaran diri dan mekanisme penanggulangan masalah ke dalam kurikulum mereka.

Pelatihan dibagi menjadi dua bagian, pelatihan di dalam kelas dan juga pelatihan kerja.

Sebelum Lemme Learn mengirim siswanya keluar, mereka akan diajari tentang ketrampilan sosial terlebih dahulu.

Setelah orangtua, tantangan baru yang dihadapi Lemme Learn adalah meyakinkan para pelaku bisnis untuk dapat menerima orang-orang dengan kebutuhan khusus.

Setelah berusaha membujuk, akhirnya ada satu perusahaan yang bersedia menerima orang-orang berkebutuhan khusus.

Bahkan, mereka juga menawarkan pelatihan untuk anak-anak itu.

Berkat usahanya yang gigih, Pemerintah akhirnya menaruh perhatian khusus pada Lemme Learn ini.

Sekarang ini, Thor dan Soon tak perlu lagi bersusah payah mencari perusahaan untuk anak-anak didiknya.

Melainkan para perusahaan yang mendatangi Lemme Learn untuk mencari pekerja baru.(*)