Grid.ID - Awal Desember lalu Korea Utara mengabarkan dunia jika mereka sedang melakukan tes misil.
Tes itu, jika berhasil, dengan langsung merupakan 'strategi baru' Korea Utara jika perjanjian denuklirisasi dengan Amerika Serikat (AS) tidak segera mencapai kesepakatan.
Artinya, Kim Jong-un telah mengancam mengirimkan misilnya kepada Amerika Serikat jika keinginannya dalam kerjasama bilateral mereka tidak segera disepakati.
Sebelumnya perlu diketahui, Korea Utara sepakat untuk berhenti mengembangkan senjata nuklirnya jika Amerika Serikat mengangkat penalti negara Korea Utara.
Diketahui penalti terhadap Korea Utara diberikan oleh kesepakatan beberapa negara setelah uji coba nuklir mereka pertama kali di tahun 2006.
Korea Utara sendiri meminta pihak AS untuk mengangkat penalti yang diberikan oleh Dewan Keamanan PBB yang mulai diberikan beberapa tahun belakangan ini.
Namun, Selasa (24/12/2019), Donald Trump hanya menampik ancaman Korea Utara.