Find Us On Social Media :

Tak Ada Wildcard di Indonesian Idol 2018

By Al Sobry, Selasa, 20 Maret 2018 | 22:19 WIB

Maia Estianty dan BCL

Laporan Wartawan Grid.ID, Al Sobry

Grid.ID – Kontestan Indonesian Idol season 9 yang tereliminasi harap-harap cemas nih. Pasalnya meski sudah keluar dari karantina, ada kemungkinan mereka berharap bisa berkesempatan tampil kembali di panggung spektakuler live show.

Ada dua kemungkinan yang terjadi jika kontestan yang tereliminasi bisa kembali naik panggungnya, pertama lewat Wildcard, kedua melalui hak veto.

Wildcard adalah kesempatan yang diadakan para juri untuk menyelamatkan beberapa kontestan untuk kembali diadu agar masuk dan bersaing kembali di panggung Indonesian Idol.

(Ghea Indrawari Tak Merasa Kecewa Karna Tidak Diberikan Hak Veto Oleh Juri Indonesian Idol)

Sementara hak veto, adalah kesepatakn para juri yang bisa digunakan saat kontestan baru tereliminasi dan pada saat itu juga peserta bisa diselamatkan sehingga batal keluar dari ajang tersebut.

Dua kesempatan ini sempat mencuat tatkala Marion Jola resmi tereliminasi pada babak 7 besar Indonesian Idol, melalui pernyataan salah satu juri, yaitu Maia Estianty.

"Sebagai juri jujur kami belum pengin dia (Lala) keluar. Karena jujur, dari awal kami melihat dia punya aura star yang luar biasa dan kita juri-juri sepakat bahwa dia sebenarnya yang paling komersial," kata Maia dalam sesi wawancara di MNC Studios, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (13/3/2018) dini hari.

Hari itu, Bianca Jodie juga baru keluar namun tak disinggung masalah wildcard yang dibicarakannya.

Mungkinkah Marion Jola Kembali?

"Ya enggak tahu, kami lagi pengin ajukan wild card. (Entah) Apakah disetujui oleh pihak-pihak yang atas, karena juri sebenarnya tidak pengin. With all the respect, kami bukannya mau mengecilkan kontestan yang lain," kata Maia lagi dikutip Grid.ID dari Kompas.com.

Setelah diselidiki “wildcard” yang Maia maksud adalah hak veto, di mana para juri memutuskan untuk memberi kesempatan kepada seorang kontestan yang ditunjuk untuk bisa bersaing kembali di panggung lantaran dianggap memiliki kemampuan.

 “Kita kompor-komporin bos biar ngeluarin wildcard (veto maksudnya) karena wildcard cuma bisa untuk satu peserta. Satu kali,” kata Maia lagi didukung BCL.

Selanjutnya, proses diserahkan kembali ke voting pemirsa hingga babak grandfinal.

Menyoal ini, Citra Scholastika, alumni Indonesia Idol smepat menyinggung juga wildcard yang sempat digembar-gemborkan fans Marion Jola, Lavers.

“Sebenarnya wildcard itu ada di babak sebelum spektakuler, jadi kalo ngomongin wildcard saat ini, udah nggak ada. Untuk yang ada di babak spekta, mungkin berharapnya hak veto. Aku pernah dapat wildcard dan ditandingin lagi (pakai sms),” terangnya dalam salah satu interview bersama Marion Jola.

Juri Belum Keluarin Hak Veto

Pembicaraan ini membuat ajang ini semakin panas, apalagi sejak memasuki babak 4 besar yang menyisakan kontestan terbaiknya yaitu Joan, Maria, Ayu dan Abdul.

Ghea Indrawari, baru saja tereliminasi pada Selasa (20/3/2018) kemarin, namun akhirnya juri ang terdiri darei Ari Lassi, Maia Estianty, Bunga Citra Lestari, Armand Maulana dan Judika Nalon Abadi Sihotang pun sepakat tak mengeluarkan hak vetonya.

"Maaf, kami tidak menggunakan hak veto," tegas Ari usai proses eliminasi.

Taj hanya Ari, saat ditemui di belakang panggung usai Spektakuler Show di MNC Studios, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (20/3/2018) dini hari, juri Bunga Citra Lestari ( BCL) mengatakan Ghea tidak tampil maksimal pada babak Top 5.

"Kalau Ghea keluar hari ini memang dilihat dari penampilan 5 besar tadi memang Ghea bukan yang terkuat ya. Di dua (penampilannya) ya, kan ada yang kolaborasi ada juga yang sendiri memang Ghea adalah salah satu yang penampilannya paling lemah malam ini," ungkap BCL akhirnya sepakat juri belum gunakan hak vetonya.

"Tapi karena pertimbangannya Ghea tadi adalah yang terlemah pada hari ini, jadi we have to be fair. Jadi kami nggak pakai," imbuhnya lagi.

Juri, kata BCL, juga khawatir pekan depan ada kontestan yang tampil lebih baik dan perlu diselamatkan. "Karena minggu depan tiba-tiba ada yang kuat banget, karena kita kan cuma bisa pakai sekali kan. Jadi emang pertimbangannya banyak," papar Bunga.

"Kita sudah mikirin mau ke grand final, mau tiga besar, dan kita harus amat sangat bijaksana menggunakan hak veto kita," kata Bunga.

Bagaimana dengan pengalaman Wildcard dan hajk veto di Indonesian idol season sebelumnya?

Indonesian Idol Season 1

Sistem wild card sudah digunakan pada Indonesian Idol musim pertama pada 2004 lalu.

Saat itu baru terpilih sembilan finalis dari babak workshop.

Untuk melengkapinya, tahap wild card pun dimainkan.

Juri memilih delapan finalis dari tiga grup yang terbentuk saat workshop untuk kembali bertanding demi mendapatkan dua tempat di babak spektakuler.

Delapan nama itu adalah Tiara, Karen, Hariadu, Imelda/Melda dari Grup 1; lalu ada Rudyni, Hendra, Reymon dari Grup 2 serta Lucky dan Chusnul.

Karen pun keluar sebagai nama yang memperoleh voting tertinggi, sedangkan Lucky yang perolehan SMS-nya hanya terpaut 0,03 persen dari Karen juga berhasil masuk sebagai kontestan pilihan juri.

Lucky kemudian bisa bertahan hingga babak Top 5, sedangkan Karen bertahan hingga Top 7.

Indoneian Idol season 2

Sebagai informasi saja, pada musim ini wild card ditiadakan.

Indonesian Idol season 3

Akhirnya pada Indonesian Idol musim ketiga, wild card kembali diberlakukan.

Kali ini wild card digelar pada babak 14 besar menuju babak spektakuler yang hanya akan menyisakan 12 finalis.

Saat itu, babak wild card diikuti oleh Tesa, Kaleb, Brinet, dan Dian. Namun, hanya Tesa dan Brinet yang berhasil mendapat wild card dan tampil di babak spektakuler.

Tesa bertahan hingga Top 10 sedangkan Brinet di Top 9.

Indonesian Idol season 4

Pada Indonesian Idol musim keempat yang diadakan tahun 2007 lalu tidak ada babak wild card.

Namun, ada "amnesti" yang diberikan kepada kontestan yang dianggap masih layak melenggang di panggung Spektakuler.

Mereka dipanggil juri dan diadui kembali di panggung spektakuler. Mereka adalah Priska, Andin, Dimas, dan Benny pun mendapatkan kesempatan yang kedua.

Namun, nama Priska dan Dimas-lah yang akhirnya berhasil lolos di babak amnesti ini dan berhak melaju ke babak Spektakuler.

Priska bertahan hingga Top 8, sedangkan Dimas hingga babak Top 6.  

Indonesian Idol season 5

Setelah berganti menjadi babak amnesti, pada Indonesian Idol musim kelima, istilah wild card kembali digunakan.

Kali ini dipilih empat orang kontestan yang telah tersisih di babak workshop; 2 orang laki-laki dan 2 orang perempuan yaitu Indra, Andy, Ibeth, dan Yuka.

Yang berhasil masuk ke Spektakuler Show melalui wild card adalah Andy dan Ibeth.

Andy berhasil bertahan hingga Top 7, sedangkan Ibeth di Top 8.

Indonesian Idol season 6

Pada musim ini babak Wildcard & Coba Lagi Award dikenalkan.

Delapan kontestan dari babak workshop yang tak lolos ke babak spektakuler yakni Tesa, Eza, Mela, Michael, Andi, Citra, Zulfa dan Rio pun mendapat kesempatan.

Nama Citra dan Rio lolos atas voting tertinggi, sedangkan Thesa dan Andi adalah dua kontestan yang dipilih langsung oleh Juri.

Citra bertahan hingga menjadi Runner Up Indonesian Idol musim keenam, Rio hingga Top 7, Thesa hingga Top 5 sedangkan Andi hanya sampai Top 14.  

Indonesian Idol season 7

Babak amnesti kembali diberlakukan menggantikan wild card.

Pada Indonesian Idol Musim Ketujuh ini babak amnesti diberikan pada kontestan yang dinilai juri masih bisa berjuang di Spetakuler Show.

Febri Yoga, Intania Ayu, Maria Rosalina, Ni Put Ayu, dan Shandy Eugene pun dipilih untuk ikut babak amnesti ini.

Akhirnya Febri Yoga dipilih juri Agnes Monica, sedangkan Maria Rosalia dipilih oleh Ahmad Dhani yang juga menjadi juri kala itu.

Febri bertahan hingga Top 5, sedangkan Maria bertahan hingga Top 6.

Indonesian Idol seaon 8

Pada Indonesian Idol musim kedelapan ini, istilah amnesti masih digunakan.

Sama seperti musim sebelumnya, amnesti digunakan untuk memberikan kesempatan kedua kepada kontestan dari babak workshop yang menurut juri berpenampilan baik, tetapi tak lolos ke babak Spektakuler.

Empat nama di babak amnesti ini adalah Aksha Rinelsya, Raden Ajeng Nur Ayu, Yuka Tamada, dan Muhammad Yusuf Nur Ubay. Yuka dan Ubay lantas dinyatakan lolos. Yuka bertahan hingga Top 4, sedangkan Ubay sempat dinyatakan harus pulang pada Top 7, tetapi juri menggunakan hak vetonya hingga Ubay mampu bertahan sampai babak Top 5.

Lantas adakah wildcard atau amnesti di musim kesembilan ini, atau juri benar-benar mengeluarkan hak veto mereka di babak 4 besar nanti.

Siapakah yang bakal mendapat hak veto itu, jika ternyata mereka harus tereliminasi hasil voting pemirsa. Joan, Ayu, Abdul atau Maria? (*)