Dari penuturan Daryono, gempa yang mengguncang Lombok pada tahun lalu tak ada hubungannya dengan zona megathrust di Samudera Hindia.
Dan tidak bisa disebut mendatangkan potensi gempa bagi pulau Jawa.
"Sumber gempa di Lombok tahun 2018 lalu adalah Sesar Naik Flores yang tidak memiliki hubungan langsung dengan zona megathrust di Samudra Hindia.
"Kedua sumber gempa tersebut berbeda dan dipisahkan dengan jarak yang sangat jauh," imbuhnya.
Baca Juga: Main Film Ashfall, Suzy Terjebak dalam Mobil saat Gempa Dahsyat Melanda Korea Selatan!
Daryono menambahkan bahwa saat ini belum ada alat yang dapat memprediksi gempa.
Sehingga jika ada kabar yang menyampaikan prediksi tentang adanya gempa, maka bisa dipastikan kabar tersebut adalah hoaks.
"Sampai saat ini belum ada negara dengan teknologi apapun yang mampu memprediksi kapan, dimana dan berapa kekuatan gempa bumi yang akan terjadi secara tepat hari dan tanggalnya.
"Maka jangan pernah percaya ramalan dan prediksi gempa bumi. Mohon masyarakat agar mengabaikan berita hoaks tersebut dan tak ikut menyebarkannya," ungkap Daryono.
(*)