Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Cerita pilu kembali datang dari keluarga korban tewas dalam kecelakaan bus Sriwijaya Ekspres.
Salah satu anak korban tewas sampai mengalami trauma hingga mengurung diri di kamar, di rumah duka di Kelurahan Ilir, Kecamatan Kemuning IT I, Palembang.
Dinda masih tidak menyangka ibunya, Sari Sartika menjadi salah satu korban tewas dalam kecelakaan tersebut.
Tangisnya terdengar beberapa kali dari dalam kamarnya.
Namun saat hendak diwawancarai awak media, keluarga almarhumah tidak memberikan izin.
"Sedang berduka pak, nanti saja. Anaknya masih sedikit trauma mendengar ibu menjadi salah satu korban kecelakaan bus itu," ungkap Tantowi Jauhadi (55), kakak ipar korban, seperti yang dikutip dari Sripoku.com.
Tantowi pun menyebut pihak keluarga sempat tidak percaya dengan kabar meninggalnya Sari Sartika yang saat itu menumpang bus Sriwijaya jurusan Bengkulu-Palembang tersebut.
"Tetapi awal kami tidak percaya Sari menjadi penumpang bus itu. Karena awalnya Sari hendak berangkat di Manna, Bengkulu Selatan, hendak melihat sang suaminya yang bekerja di sana," ungkapnya.
Namun setelah ditelusuri pihak keluarga, ternyata benar Sari menjadi salah satu penumpang tewas yang ada dalam bus tersebut.
Baca Juga: Kisah Pilu Anak Korban Laka Bus Sriwijaya, Harus Kehilangan Ibunda dan Adik Bungsunya
"Anak saya pak (M Akbar-red) yang menyakinkan kami, karena ternyata memang benar saat itu almarhumah tidak jadi berangkat ke Manna, namun Sari menumpangi Bus Sriwijaya Ekspres jurusan Palembang," ungkapnya kemudian.
Keluarga pun kini telah menghubungi pihak Jasa Marga terkait pemulangan jenazah korban.
"Jenazah tadi pagi di berangkat dari sana pukul 09.00, dan di perkirakan pukul 15.30, sampai di Palembang.
"Di pulang ke sini karena alamat korban masih di Palembang, meski korban tinggal di bengkulu, ini sesuai finger indetitas korban," pungkasnya.
Korban Sempat Bingung
Di tempat yang sama, saudara kandung korban, Idah Rima (50), menuturkan firasat yang dirasakannya saat komunikasi terakhir dengan korban pada Selasa (17/12/2019) malam.
Saat itu, dikatakan Idah, korban sempat merasa bingung akan pulang kemana.
"Pada saat itulah kami komunikasi lewat telepon, dia menanyakan hendak pulang ke Manna atau ke Palembang. Dan kami lost komunikasi," kata Idah.
Namun Idah sempat merasa tenang sebab berpikir sang adik akan pulang ke Manna.
Namun apa dikata, 9 hari berselang, Idah dikagetkan dengan berita duka bahwasannya sang adik telah tewas dalam kecelakaan bus Sriwijaya.
"Sempat syok pak, saya juga sempat tak percaya namun setelah di cek di jasa raharha ternyata bener itu adik saya," ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, bus Sriwijaya Ekspres mengalami kecelakaan pada Selasa (24/12/2019) dini hari.
Peristiwa nahas itu terjadi ketika bus melintas di ruas Jalan Lintas Pagar Alam-Lahat KM 9, Desa Plang Kenidai Kelurahan Plang Kenidai Kecamatan Dempo Tengah Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan.
Baca Juga: 15 Tahun Gempa Dan Tsunami Aceh, Duka Masih Menyelimuti Semua Warga Indonesia
Bus yang memiliki rute Bengkulu-Palembang tersebut masuk dan terjun ke dalam jurang sedalam lebih dari 80 meter.
Menurut Kasat Lantas Iptu Rizky Mozam, kecelakaan ini diduga karena bus mengalami rem blong.
"Dugaan sementara bus ini remnya blong sehingga menyebabkan kecelakan," terangnya, seperti yang Grid.ID kutip dari Tribun Sumsel.
(*)