Grid.ID - Perlu diketahui sebelumnya bahwa down syndrome bukanlah penyakit.
Lantas apakah down syndrome itu?
Down syndrome ialah gangguan genetika yang menyebabkan kelainan dalam belajar.
Down syndrome tidak bisa diobati maupun disembuhkan.
Orang penyandang down syndrome juga memiliki ciri-ciri fisik tertentu.
(BACA: 'Aku Hanya Ingin Belajar, Ayah,' Alami Down Syndrome Sejak Lahir, Guru SD Lempar Tuduhan Menjijikkan)
Penyandang down syndrome butuh bimbingan seperti anak normal lainnya, bahkan lebih.
Lantas apa penyebab down syndrome?
Normalnya dalam sel manusia terdapat 46 kromosom.
Yakni kedua orangtua masing-masing 'mewariskan' 23 kromosomnya kepada sang anak.
Namun bagi penyandang down syndrome, jumlah kromosom mereka mencapai 47.
Akibat kelebihan kromosom inilah, kinerja otak dan tubuhnya akan mengalami perubahan karena adanya 1 kromosom ekstra tersebut.
Seperti yang sudah diutarakan di atas, down syndrome tak bisa disembuhkan.
Namun ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk membantu para penyandang down syndrome untuk mendapatkan kehidupan yang sehat, bahagia, aktif dan mandiri.
Justru yang berbahaya dari penyandang down syndrome ialah komplikasi dari gangguan genetika itu.
Beberapa komplikasi kesehatan dapat terjadi kepada penyandang down syndrome.
Di antaranya ialah masalah pencernaan, demensia (kehilangan ingatan), masalah penglihatan, leukemia, gangguan jantung.
Penyandang down syndrome juga akan lebih rentan terserang penyakit.
Semua komplikasi penyakit penyandang down syndrome sangat mengancam nyawa mereka, bahkan ada gejala berhenti bernapas ketika tidur (sleep apnea).
Data dari World Health Organization (WHO) menyebutkan angka kejadian down syndrome adalah 1 dari 1.000 kelahiran bayi di dunia.
Bahkan setiap tahunnya diperkirakan ada 3.000 hingga 5.000 bayi yang lahir dengan kelainan kromosom ini.
Untuk Indonesia, diperkirakan ada sekitar 300 ribu kasus down syndrome.
Hari ini, 21 Maret 2018, merupakan hari Down Syndrome Sedunia, jadi mari kita lebih memperhatikan para penyandang down syndrome ya. (*)