Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Maesaroh
Grid.ID - Beberapa waktu lalu, publik sempat digegerkan dengan penemuan kerangka manusia di septic tank di Karangjati, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Kerangka tersebut diyakini milik seorang perempuan bernama Ayu Selisa yang hilang sejak 2009 lalu.
Melansir dari Kompas TV dan Kompas.com, keluarga korban mengaku jika kejadian yang menimpa putrinya tersebut sudah tak manusiawi lagi.
Anik Maidarningsih (51), ibu korban menceritakan perlakuan yang kerap menimpa putrinya sebelum ditemukan tewas terkubur di dalam septic tank.
Seli sapaan akrab Ayu Selisa menurut sang ibu sering mendapat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh suaminya sendiri yang bernama Edi.
Anik sendiri mengaku ia bertemu terakhir kali dengan sang putri pada tahun 2008.
Setelahnya, pada tahun 2009 tiba-tiba saja Seli menghilang secara misterius.
Anik sudah mencoba mencari keberadaan anaknya di Karangnjati, namun Edi dan keluarganya selalu mengatakan jika Seli sudah pergi.
Sang putri sendiri saat itu menikah di usia yang masih sangat muda yakni 16 tahun, sementara suaminya Edi saat itu baru berusia 19 tahun.
Usai kerangka anaknya berhasil ditemukan Anik membeberkan perlakuan buruk yang diterima anaknya.
"Pernah kasar, pernah cerita dislomoti (sundut) rokok. Sering nangis pengen pisah. Saya sebagai orangtua cuma bisa ngandani (memberitahu supaya sabar)," ujar Anik pada Kamis (26/12/209) di depan awak media.
Sementara itu, sampai saat ini polisi belum mengungkapkan pelaku yang tega menghabisi nyawa Seli.
Namun Anik berkeyakinan, bahwa Edi suami korban adalah orang yang paling bertanggung jawab atas apa yang menimpa sang putri.
Edi sendiri diketahui baru saja meninggal sekitar 50 hari yang lalu akibat bunuh diri.
"Menurut saya Edi. Saya yakin juga ada yang ngrewangi (membantu)," ujar Anik dikutip dari Kompas.
Sementara itu, saat ini Anik masih berharap kasus ini dibuka oleh polisi.
Siapa pun yang bertanggung jawab atas kematian putrinya harus dihukum, bahkan jika benar anaknya telah dibunuh oleh menantunya sendiri, Anik merasa hal tersebut sudah tak manusiawi lagi.
"Kenapa dulu tidak dikembalikan ke saya saja,"katanya.
Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Riko Sanjaya mengatakan jika kasus tersebut masih akan didalami lebih lanjut, kuat dugaan memang ada indikasi pembunuhan.
"Dugaan ada indikasi pembunuhan," katanya saat dihubungi melalui pesan singkat.
(*)