Hal ini bisa terlihat dari motif pada kain yang dituangkan pada koleksinya.
"Kami sangat senang melihat bagaimana teknologi ditanam kembali di masing-masing garmen, yang merupakan kejutan dikoleksi ini," ucap Liza selaku Creative Direcyor Danjyo Hiyoji.
Berbeda dari koleksi sebelumnya dengan busana berlayer, kini Danjyo Hiyoji menampilkan cuttingan yang lebih simpel seperti dress, jaket, blazer, celana dan lain sebagainya.
"Cuttingannya yang biasanya Danjyo banyak layer, sekarang kita kurangin, sekarang itu emang karena pengen nonjolin kainnya sendiri. Lagian millenials mana, sih, mau pake yang ribet-ribet," tambah Dana.
Pemilihan warna-warna cerah menunjukkan generasi millennials yang fun dan energetic.
Pada akhir show, semua koleksi berjalan beriringan dan memberi kejutan tersendiri bagi para tamu undangan.
(Mengintip Gaya Busana di Milan Fashion Week 2018, Cocok Ditiru nih Untuk Para Fashionista!)
Kejutan yang dimaksud di sini adalah Danjyo Hiyoji dan Lucky Tren mempersembahkan koleksi yang mampu menyala dalam kegelapan atau glowing in the dark.
Kolaborasi ini menjadi contoh bagi desainer lain, bahwa Indonesia memiliki produksi kain yang tidak kalah bagus dengan kain dari luar.
"Kolaborasi kayak gini itu juga kasih pesen ke desainer lain atau industri kreatif lain atau startup di Indonesia, bahwa sekarang kita tuh nggak perlu ke luar negeri untuk beli bahan. di Indonesia pun udah ada yang bisa produksi kain yang bagus-bagus," tutup Dana. (*)