Find Us On Social Media :

Puncak Kawah Ditutup Pasca Semburan Gas Beracun, Inilah 4 Fakta Menarik Gunung Ijen

By Nindya Galuh Aprillia, Kamis, 22 Maret 2018 | 14:43 WIB

Inilah 4 fakta unik gunung Ijen yang baru-baru ini keluarkan gas beracun | Twitter

Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati

Grid.ID – Sejumlah warga di afdeling Watu Capil, Kecamatan Sempol, Kabupaten Bondowoso, Rabu malam (21/3/2018), dilarikan ke Puskesmas Sempol.

Dikutip Grid.ID dari Kompas.com warga dilarikan ke Puskesmas karena keracunan gas yang diduga berasal dari kawah Gunung Ijen yang berada di wilayah Banyupait, Kecamatan Sempol, Kabupaten Bondowoso. 

Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Ade Setiawan membenarkan kejadian tersebut. 

Ia mengatakan sudah berkoordinasi dengan pihak Resor TWA Ijen/KSDA Gunung Ijen.

( BACA JUGA: Jangan Dibuang! Sebungkus Kecil Silica Gel Ternyata Punya Manfaat Besar )

"Warga yang keracunan gas adalah warga Kabupaten Bondowoso dan dugaan berasal dari kawah Gunung Ijen."

"Sebagian ada yag sudah dirawat di puskesmas terdekat dan ada yang dievakuasi ke RSUD Bondowoso."

"Ini kami masih terus koordinasi," jelas Ade Setiawan.

Untuk jumlah berapa warga yang dirawat, Ade mengakui masih belum mendapatkan data yang pasti.

( BACA JUGA: Rinni Wulandari dan Jevin Julian Gelar Aqiqah untuk Nord Kiano Julian )

Menurut Ade, ia mendapat laporan dari warga Watucapil via radio komunikasi, bahwa mereka melihat sinar terang dari kawah Gunung Ijen.

Sementara itu, hasil pantauan Grid.ID dari akun Twitter Kapusdatin Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho @Sutopo_BNPB, sebuah informasi baru tentang jumlah korban kembali diunggah pada Kamis (22/3/2018).

"Gunung Ijen mengeluarkan gas beracun menyebabkan 178 jiwa warga Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur terdampak."

"30 jiwa terpapar gas beracun, dimana 24 jiwa dirawat di Puskesmas Ijen, 4 jiwa di Puskesmas Tlogosari, 2 jiwa dirujuk ke RS Koesnadi Bondowoso," tulis akun @Sutopo_PN.

( BACA JUGA: Takut Terbang? Ini 4 Tips Agar Travelling dengan Pesawat Bisa Lebih Nyaman )

Menurut Sutopo, Puncak kawah Gunung Ijen ditutup pasca keluarnya gas beracun.

"Puncak kawah Gunung Ijen ditutup pasca keluarnya gas beracun."

"Masyarakat dihimbau tidak melakukan aktivitas di kawah dan turun di danau di puncak kawah Gunung Ijen."

( BACA JUGA: Mengintip Pesona Cantiknya Asmirandah dalam Balutan Outfit Warna Cokelat, Simpel Banget! )

"Status tetap Normal," jelas @Sutopo_PN.

Gunung Ijen adalah sebuah gunung berapi aktif yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. 

Berikut 4 fakta menarik Gunung Ijen dari beberapa sumber.

1. Letak geografis gunung Ijen

Gunung ini memiliki ketinggian 2.443 mdpl dan terletak berdampingan dengan beberapa gunung lainnya.

( BACA JUGA: Laporkan Adanya Pencemaran Nama Baiknya, Tyas Mirasih Ceritakan Kronologinya dan Barang Bukti ke Polisi )

Gunung ini dikelilingi oleh gunung lain, yaitu Gunung Rante (2.664 mdpl), Gunung Raung (3.332 mdpl), Gunung Suket (3332 mdpl) dan Gunung Pendil (2950 mdpl).

2. Meletus 19 tahun lalu

Gunung Ijen terakhir meletus pada tahun 1999.

Pada tahun 2012 gunung ini sempat berada dalam status siaga, yang membuat pendakian sementara ditutup. 

Pada tahun 2013 Gunung Ijen kembali dalam keadaan normal.

( BACA JUGA: Ternyata Sudah Seperti Ini Hubungan Keluarga Vanesha Prescilla Terhadap Adipati Dolken )

3. Miliki danau kawah yang luas

Kawah Ijen adalah sebuah danau kawah yang bersifat asam yang berada di puncak Gunung.

Dengan tinggi 2.443 meter di atas permukaan laut dan kedalaman danau 200 meter, luas kawah mencapai 5.466 Hektar. 

Danau kawah Ijen dikenal merupakan danau air sangat asam terbesar di dunia.

Tingkat keasaman danau kawah Ijen dianggap sangat tinggi bahkan mendekati nol.

( BACA JUGA: Jangan Remehkan, Ini Bahaya yang Mengintai Saat Kamu Jarang Mencuci Seprai )

4. Tambang belerang terbesar di Indonesia

Terdapat tambang belerang terbesar di Indonesia di Gunung Ijen.

Tambang belerang ini dikelola di bawah kekuasaan PT. Candi Ngribi.

Setiap harinya ada sekitar 200 pekerja sebagai kuli panggul yang lalu lalang membawa bongkahan belerang dengan cara dipikul.

( BACA JUGA: Tampil Unik Dengan Outfit Bergaya Vintage, Kacamata Andien Justru Menarik Perhatian! )

Belerang-belerang yang telah terkumpul ini nantinya akan diproses menjadi berbagai produk untuk kebutuhan sehari-hari.

Produk olahan belerang antara lain seperti kosmetik, bahan vulkanisir ban, korek api, salep kulit, serta bahan untuk membuat pupuk.(*)