Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID – Mustofa Kurniawan, remaja berusia 18 tahun asal Desa Kebun, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan kini menjadi perhatian.
Meski sekilas tak menampakkan wajah gundah, putra Mochammad Zaini Misrin, TKI yang dieksekusi mati di Arab Saudi ini memendam kesedihan mendalam.
Mustofa bahkan selalu tersenyum renyah ketika menemui para tetangga hingga pejabat tinggi pemerintahan ataupun wakil rakyat yang datang memberikan dukungam moral.
Namun di balik itu, hukuman mati yang telah dijalani ayahnya membuat remaja tersebut terpukul.
( BACA JUGA: Tampil Dengan Tas yang Sama, Lebih Kece Gaya Raisa Andriana atau Nindy Ayunda nih? )
Dilansir Grid.ID dari TribunMadura.com, TKI bernama Mochammad Zaini Misrin alias Slamet meninggal usai menjalani eksekusi mati di Arab Saudi.
Zaini dieksekusi mati pada, Minggu (18/3/2018) sekitar pukul 11.00 waktu Arab Saudi.
Dikutip dari Surya.co.id, kesedihan mendalam Mustofa ia tuangkan dalam sebuah surat untuk Presiden.
Pemuda yang baru saja lulus SMA itu menulis surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo.
( BACA JUGA: Ditemukan Cacing dalam Produk Sarden Kaleng, Ini Dia 5 Fakta Mengerikan Tentang Cacing Parasit Anisakis )
"Saya tak bisa tidur hingga muncul inisiatif mencurahkan isi hati dalam surat ini," ungkap Mustofa kepada Surya.co.id, Rabu (21/3/2018).
Berikut penggalan tulisan gambaran hati Mustofa yang ditanda tanganinya pada Selasa (20/3/2018):
.....Mungkin sudah menjadi takdir abah, ajalnya di tangan algojo Arab Saudi.
Meski sudah melalui perjuangan panjang selama 14 tahun mencari keadilan, itu hanya sebatas mimpi abah...
( BACA JUGA: Gracia Indri Tak Kuasa Menahan Haru Atas Kelulusan Adiknya Gisela Cindy )
....Bahkan ketika bertemu terakhir dengan abah, beliau sangat optimis akan bebas karena abah sangat yakin tidak bersalah dan tidak pernah melakukan apa yang dituduhkan....
....Abah sempat bilang, "Nak kita akan kumpul di Madura".
Ini yang membuat saya sedih dan terpukul.
Ternyata mimpi itu kandas bahkan jenazah abah tak bisa pulang ke Madura....
( BACA JUGA: Mobil Mendiang Olga Syahputra Dijual, Billy Syahputra Sebut Alasannya )
Mustofa mengaku belum tahu kapan akan mengirimkan surat itu ke Presiden.
Namun yang pasti, surat itu akan dilayangkan sebelum masa tujuh hari wafatnya Zaini berakhir.
"Saya berharap kepada pemerintah, semoga yang terjadi kepada abah tidak terulang ke TKI-TKI lain."
"Semoga apa yang menimpa saya, tidak terjadi kepada anak-anak Indonesia lainnya," pungkasnya.
( BACA JUGA: Bersolo Karir, Mey Chan Ex Duo Maia Ganti Nama Panggung )
Dikutip dari Kompas.com, informasi terkait eksekusi tersebut dilakukan tanpa pemberitahuan resmi lebih dulu kepada Pemerintah Indonesia.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan sejak pertama kasus ini muncul pada tahun 2004 hampir semua upaya yang sudah dilakukan untuk pembebasan Zaini Misrin dari hukuman mati.
Pada Januari 2017, Presiden Jokowi menyampaikan surat kepada Raja Saudi yang intinya meminta penundaan guna memberikan kesempatan kepada pengacara untuk mencari bukti-bukti baru.
Pada bulan Mei 2017, surat Presiden ditanggapi Raja yang intinya menunda eksekusi selama 6 bulan.
( BACA JUGA: Muncul Foto Lucinta Luna Tanpa Makeup, Netizen Beri Komentar Mengejutkan )
Pada September 2017, Presiden kembali mengirimkan surat kepada Raja yang intinya menyampaikan bahwa Tim Pembela Zaini menemukan sejumlah novum atau bukti baru.
Salah satu novum tersebut adalah kesaksian penerjemah, dan permintaan kepada Raja untuk dilakukan Peninjauan Kembali (PK) atas kasus ini. (*)