Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Perampokan yang berujung tewasnya Ruslan Sani (34), driver taksi online, menyisakan duka yang mendalam bagi sanak saudara dan kerabatnya.
Pasalnya, Ruslan dibunuh secara tragis oleh kedua penumpangnya, Abib Samudra alias Iwan (36) dan Sulaiman (37), saat perjalanan menuju ke Perumahan Griya Asri Gandus Palembang pada Sabtu (28/12/2019) malam.
Aldi (24), tetangga sekaligus teman anak korban juga mengaku sedih sebab sebelum kejadian, ternyata Ruslan sempat berpesan untuk selalu mengawasi posisinya melalui GPS.
"Semalam sebelum narik, almarhum sempat minta tolong sama Tegar yang sama-sama driver. Tegar juga rekan anaknya. Dia bilang om mau narik, tolong dipantau GPS om," ujarnya, seperti yang dikutip Grid.ID dari Tribun Sumsel.
Namun sayangnya, pesan tersebut belum sempat dilaksanakan Tegar lantaran dirinya ketiduran.
Sementara itu, Kapolrestabes Palembang, Kompol Pol Anom Setiyadji, mengatakan kejadian ini bermula saat pelaku Sulaiman memesan taksi online melalui aplikasi dari Jalan Kolonel Atmo pada malam minggu itu.
Korban yang mendapatkan orderan ini juga sebenarnya sempat ragu apakah akan mengambilnya atau tidak hingga meminta saran rekannya, Holil.
"Sebelum menerima orderan itu, dia (Ruslan) konfirmasi ke saya. Menanyakan orderan ini aman atau tidak karena sudah merasa ragu dari awal" ucap Holil.
Holil pun juga sudah menyarankan agar Ruslan tak usah mengambil orderan itu kalau ragu.
Namun entah bagaimana ceritanya, akhirnya Ruslan nekat mengambil order itu dan melaju ke titik penjemputan menggunakan mobil Avanza bernopol BG 1442 RP.
Ruslan pun diketahui telah tewas setelah warga menemukan jasadnya dibuang pelaku di pinggir jalan di sekitar Kompleks Perumahan Griya Asri, Kelurahan Pulokerto, Kecamatan Gandus, Palembang.
Kedua pelaku itu pun juga langsung dikepung warga yang kemudian diserahkan kepada pihak berwajib.
Baca Juga: Viral, Driver Gojek Bawa Kabur Orderan Seharga Rp 22 Juta dan Tunjukkan Alamat Palsu
Dikatakan Anom, motif kedua pelaku nekat melakukan aksi keji ini lantaran ingin menguasai kendaraan milik korban.
"Hasil pemeriksaan, kedua pelaku ini ingin menguasai kendaraan korban dengan menyamar sebagai penumpang," katanya seperti yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Sementara itu, jasad korban dibawa polisi ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan.
Hasilnya, ditemukan sejumlah luka tusuk dan benturan benda tumpul di tubuh korban, serta ada juga bekas luka jeratan di leher.
"Atas permintaan keluarga, kita hanya melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah. Dari hasil tersebut diketahui ada luka dibagian kepala, leherm dan dada korban," kata Dokter forensik RS Bhayangkara, Kompol dr Mansuri Spkf.
Tak hanya itu, pihak forensik juga menemukan luka di pelipis kiri diduga luka berasal dari senjata api.
"Kita mencurigai ada luka tembak di bagian pelipis kiri korban. Tapi apakah itu bersarang atau hanya serpihan saja, kita tidak bisa memastikannya karena tadi hanya melakukan pemeriksaan luar," ujarnya.
(*)