Tetapi tidak dijelaskan seperti apa bisnisnya. Malahan yang muncul dalam penjeladan ibunya bisnis properti dan tampak sedang macet proyek propertinya.
Di hadapan mereka duduk dua orang yang wajahnya jelas-jelas ingin agar penonton mengidentifikasi itu adalah pasangan Ahok-Djarot.
Keduanya digambarkan dengan wajah yang takut sambil minta sogokan. Disebut-sebut juga kata "gubernur baru" yang menurut kedua pasangan susah diatur (?), kemudian ibunya Pengki bilang, "Semua bisa disogok".
Ini hanya salah satu bagian dari cerita yang menunjukkan betapa film ini, selain penuh jiplakan ceritanya juga mentah.
(Pasangan Dimabuk Asmara Vanesha Prescilla dan Adipati Dolken Saling Bongkar Kebiasaan Buruk)
Alhasil banyak keajaiban-keajaiban yang tidak logis yang berujung pada cerita film yang kacau karena gagal bercerita yang disertai dengan karakter yang lemah.
Akibatnya pemain-pemain sekaliber Lidya Kandouw, Omas, Mariam Bellina, Komar bahkan Rano Karno yang memiliki hubungan khusus dengan Benyamin, malah tidak menemukan alur cerita yang menantang dan memompa kejenialan membawakan karakter mereka.
Mereka tak lebih hanya melakukan adegan-adegan imitasi dari film Hollywood sampai Hongkong.
Demikianlah nasib film yang hanya mendompleng judul dan nama besar Benyamin Sueb dari film garapan Nawi Ismail pada 1972.
Benyamin Biang Kerok garapan Hanung Bramantyo dihidupkan untuk mempermalukan bukan hanya Benyamin dan keluarga, tetapi juga para sahabatnya di dunia film.
(Gracia Indri Tak Kuasa Menahan Haru Atas Kelulusan Adiknya Gisela Cindy)
Adalah benar melalui film ini nama Benyamin menjadi naik dan dibicarakan lagi. Tetapi, buat apa jika dinaikkan untuk dipermalukan. Buat apa jika dibicarakan untuk jadi bahan pelecehan.