Bahkan pesan keluarga kepada Rumah Produksi Falcon Pictures pun diabaikan. Pesan tidak ada pusar, rokok, minuman keras, semua dilanggar, juga adegan kekerasan.
Belum lagi jika bicara tradisi Betawi dalam film tersebut. Boleh dikata, narasi Betawi dalam film ini tidak ada selain sebatas jiplakan yang ditempel asal-asalan.
Jangan harap film ini seperti Biang Kerok dari Nawi Ismail, Si Doel dari Sjumandjaja atau Rano Karno di sinteronnya yang menggugah dan mendorong penafsiran kebetawian dan nilainya.
(Muncul Foto Lucinta Luna Tanpa Makeup, Netizen Beri Komentar Mengejutkan)
Film garapan Hanung ini jauh dari nilai-nilai dan filosofi kebetawian. Tak bernilai selain komersial dan hanya memalukan Benyamin dengan kebetawiannya.
"Celakanya Falcon dan Reza Rahadian yang memerankan sebagai Pengki, terus melakukan promo film terbarunya itu. Bahkan, kabarnya film Benyamin Biang Kerok dibagi menjadi dua bagian.
Dijadwalkan akan tayang pada bulan Desember mendatang," ungkap Fadjriah, Ketua Perkumpulan Betawi Kita melalui siaran pers.
Fadjriah menambahkan, lantaran alasan-alasan di atas, maka Perkumpulan Betawi Kita menghimbau agar warga masyarakat khususnya Betawi tidak menonton film tersebut, dan keluarga Benyaminn S membatalkan pemakaian nama Benyamin untuk film bagian kedua yang sudah dibuat untuk tayang Desember mendatang. (*) Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perkumpulan Betawi Kecewa Film Benyamin Biang Kerok"
(Jodhi Yudono/Kompas.com)