Find Us On Social Media :

Tewas Terpanggang dalam Ledakan Elpiji, Koki Resto di Surabaya Ini Sempat Ungkapkan Kata-kata Terakhirnya Sebelum Peristiwa Nahas Itu Terjadi: Sampai Mati Aku di Mie Setan...

By Siti Maesaroh, Selasa, 31 Desember 2019 | 09:55 WIB

Kondisi rumah makan 'Mie Setan' di Jalan Mulyorejo No. 162, Mulyorejo, Surabaya usai elpiji meledak

Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Maesaroh

Grid.ID - Kasus ledakan tabung gas elpiji kembali memakan korban jiwa.

Dua orang pekerja dilaporkan menjadi korban meninggal usai tabung gas elpiji 12 kilogram meledak di sebuah restoran mie pada Jumat (27/12/2019).

Melansir dari Surya.co.id, dua korban yang tewas diketahui bernama Alansya Aji Wardana (31), dan Dimas Nur Sarifudin (20).

Baca Juga: Viral, Video Dua Pemuda Yogyakarta Terbakar Usai Unboxing Tabung Gas Elpiji 3 Kg! Ingin Membuktikan Isinya Air

Keduanya merupakan koki atau juru masak di restoran 'Mie Setan' yang terletak di Jalan Mulyorejo No 162, Mulyorejo, Surabaya.

Salah satu korban yang bernamas Dimas, diketahui sempat memperlihatkan gelagat atau perangai tak biasa sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.

Fakta tersebut diungkapkan oleh pemilik warung kopi bernama Rini (58) yang sering didatangi korban.

Baca Juga: 9 Rumah Warga Habis Dilahap Si Jago Merah Akibat Ledakan Tabung Gas Elpiji 3 Kilogram

Kurang lebih sekitar satu minggu belakangan, Rini mengatakan Dimas kerap bercerita kepadanya jika dirinya betah dan senang bekerja di restoran tersebut.

Bahkan saat shift kerjanya selesai, Dimas tak sungkan-sungkan membantu teman-temannya yang lain di dalam resto.

Meski badannya mengalami kelelahan, Dimas mengaku sungkan jika tidak membantu.

Baca Juga: Video Viral, Bocah 3 Tahun Ini Menangis karena Kedua Kakinya Tersangkut di Tabung Gas

"Kamis malam dia ketempat saya, tapi enggak beli apa-apa. Dia mengeluh 'Bun badanku sakit semua,"

"Saya bilang, 'kerja itu ada liburnya'. Dia bilang, 'Enggak bun sungkan sama anak-anak," katanya.

Dimas bahkan mengaku kepada Rini jika dirinya senang membantu rekannya, dan mengungkapkan akan terus bekerja di tempat tersebut hingga akhir hayatnya.

Baca Juga: 9 Rumah Warga Habis Dilahap Si Jago Merah Akibat Ledakan Tabung Gas Elpiji 3 Kilogram

"Dia bilang, 'daripada nganggur saya tak bantu teman, di sini sepi'. Saya bilang 'tumben kerja kok betah'. Biasanya kan pindah-pindah'.

"Dia bilang 'sampai mati aku di mie setan'. Ternyata takdirnya meninggal," jelasnya.

Ya, kejadian nahas akhirnya menimpa Dimas, tepat padi hari kejadian, Dimas yang seharusnya sudah selesai menyelesaikan shiftnya kembali lagi ke resto pada malam harinya.

Baca Juga: Merokok Sambil Mengemudikan Mobil Berisi Tabung Gas, Sopir Sebabkan Kecelakaan Hingga Menelan Korban

Sekitar pukul 23.00, Dimas mengaku kepada ibunya akan kembali ke resto untuk mengembalikan motor yang dipinjamnya.

"Malam itu kan sempat ketemu mamanya di jembatan ini, mamanya cerita. Dimas mau kemana, 'Sek bun mau antarkan motor sebentar'. Terus dapat kabar ledakan itu," terang Rini.

Kebakaran resto itu pun sempat mengagetkan warga kampung termasuk ibu Dimas yang bernama Nurul.

Baca Juga: Kejam! Gara-gara Hal Sepele Ini, Seorang Ayah Tega Merantai Anaknya di Tabung Gas

Menurut penuturan Rini, saat itu ibu Dimas sempat tak percaya sang putra bakal menjadi korban ledakan tabung gas.

"Yang ketahuan kan lukanya di tangan aja. Terus dipanggil-panggil, Dimas....Dimas, dia mengangguk, ya mamanya menjerit jerit," jelasnya.

Dimas sendiri menjadi salah satu dari lima korban yang mendeita luka bakar.

Baca Juga: Berpotensi Meledak, Temuan Tabung Gas Milik Pesawat Lion Air yang Jatuh Dievakuasi KNKT

Kelima korban itu di antaranya, Alansya Aji Wardana (31) warga Mulyorejo. Mustofa Indri (20) warga Mulyorejo, Surabaya.

M. Putra Amirul Mu'minin (25) warga Mulyorejo, Surabaya. Dwi Darma Putra (25) warga Gubeng, dan Dimas Nur Syarifudin (20) warga Gubeng.

Namun nahas akibat luka bakar yang diderita terinfeksi parah, Dimas dinyatakan meninggal selang dua hari usai rekannya Alansya Aji Wardana mengembuskan nafas terakhir.

Sementara itu, Kapolsek Mulyorejo Kompol Enny P Rustam mengatakan, pengusutan hukum atas insiden tersebut terus dilakukan.

Baca Juga: Astaga, Ditemukan 4 Tabung Gas Berlumur Bensin di Dekat Stadion PSG, Padahal Ada 50 Ribuan Orang Datang

Ia mengaku sedang menunggu hasil laboratorium forensik dari lokasi tempat kejadian perkara (TKP).

"Kami belum tahu Ini kan masih ada labfornya," katanya dikutip dari Tribun Jatim.

Enny juga enggan menduga-duga apakah insiden tersebut murni kelalaian atau ada hal lain.

"Kami belum tahu, apakah ini human error atau dugaan lain. Jadi kami saat ini masih dalam rangka lidik. Masih proses dimintai keterangan," katanya.

(*)