Maka pada pukul 02.30 pagi-pagi buta tanggal 31 Maret 1981 para prajurit Kopassandha mulai mendekati pesawat diam-diam.
Ketika semua prajurit sudah siap maka perintah menyerang segera dikeluarkan.
(BACA : 5 Makanan yang Wajib Kamu Hindari Saat Menstruasi, Biar Sakitnya Nggak Makin Parah!)
Serbuan kilat pasukan Kopassandha membuat pembajak kelabakan bukan main.
Mereka tak menyangka akan diserang pagi-pagi buta.
Para prajurit menyergap teroris yang bertahan di dalam pesawat dari segala arah.
Baku tembak pun terjadi di dalam pesawat.
Hanya dalam tempo kurang dari tiga menit semuanya beres.
Hasilnya, 5 orang teroris tewas dan semua penumpang dapat dibebaskan dalam kondisi selamat.
Sedangkan pimpinan pembajak, Imran bin Muhammad Zein selamat dari baku tembak dan dijatuhi hukuman mati.
(BACA : Serangan Jantung Mulai Intai Anak Muda, Cari Tahu Penyebabnya Yuk!)
Tapi salah satu pilot pesawat bernama Herman Rante dan satu anggota Kopassandha bernama Acmad Kirang meninggal setelah ditembak salah satu pembajak.
Mereka berdua gugur sebagai kusuma bangsa.
Operasi Woyla merupakan aksi pertama pemerintah Indonesia melawan teroris.
Serbuan kilat para pasukan Kopassandha yang hanya membutuhkan waktu kurang dari 3 menit untuk membebaskan sandera juga menjadi rekor operasi pembebasan sandera tercepat di dunia. (Seto Aji N/Grid.ID)