Anak-anak juga tidak dapat menikmati fasilitas yang diberikan, seperti olahraga, musik ataupun klub minat khusus lainnya.
Saat ini, kedua anak Susan belajar di perguruan tinggi.
Ia bersyukur pernah mengalami hal yang besar itu di masa lalu.
(BACA : Cabai dan 3 Makanan Lain yang Bisa Kurangi Rasa Lapar, Cocok nih Buat Pelaku Diet!)
Pekerjaan pertama Susan adalah sebagai asisten ketua Mercy Ships.
Ia bekerja selama 12 jam dalam satu hari dan kembali ke kabinnya pada malam hari.
Menurut Susan, tinggal di kapal sama seperti tinggal di sebuah asrama.
Terlalu panas dan seringkali menjengkelkan.
Awalnya, Susan sempat mengalami demam kabin.
Namun demamnya itu seketika sirna tatkala Susan melihat orang-orang yang menderita dan harus segera diselamatkan nyawanya.
(BACA : 9 Cara Menghindari Masalah Kesehatan Perut Saat Travelling)
Dalam kehidupan sehari-hari, para sukarelawan merasakan kebosanan dan kegembiraan secara bersamaan.
Sejak pekerjaan pertama itu, Susan telah memegang berbagai posisi di dalam kapal.
Mulai dari tenaga administrasi rumah sakit hingga direktur pelatihan.
Bisa bertahan selama 30 tahun hidup di kapal tentu bukanlah hal yang mudah.
Di akhir perbincangannya dengan tim People, Susan mengatakan bahwa semua ini adalah tentang keinginan kuat untuk membantu orang lain dari dalam hati. (*)