Find Us On Social Media :

Berlin Memorial Holocaust, Sebuah Monumen untuk Memperingati Pembantaian Kaum Yahudi oleh Nazi Jerman

By Linda Fitria, Jumat, 23 Maret 2018 | 02:04 WIB

Berlin Memorial Holocaust

Kaum Yahudi dan lainnya mengalami penyiksaan hebat sebelum di eksekusi mati di dua kamp tersebut.

(BACA : Butuh Modal yang Banyak, Ini 5 Hobi Termahal yang Pernah Ada)

Eksekusi matinya pun terbilang mengerikan.

Semua calon korban eksekusi baik lelaki maupun perempuan, tua, muda diminta untuk melepas baju dan memasuki ruangan besar yang di dalamnya terdapat banyak shower untuk mandi.

Mengira akan mandi, yang keluar dari lubang shower adalah gas sarin, sebuah zat kimia beracun berwarna kuning.

Tak ayal semua orang di dalam ruangan itu mati karena menghirup gas beracun itu.

Baru setelah kekalahan Jerman dalam Perang Dunia II, kedua kamp konsentrasi ini dapat diketemukan oleh tentara sekutu.

(BACA : Mengagumkan, Seorang Wanita Menjadi Relawan di Rumah Sakit Apung Sipil Terbesar Selama 30 Tahun)

Entah berapa banyak korban yang ditemukan dalam kuburan massal atau ruangan-ruangan di dalam kedua kamp itu.

Maka pemerintah Jerman pada tahun 1999 memutuskan mendirikan sebuah situs/monumen untuk mengenang sekaligus menghormati mereka yang menjadi korban pembantaian yang dilakukan oleh pimpinan Nazi Jerman, Hitler.

Arsitek asal New York bernama  Peter Eisenman kemudian mendesain monumen ini.

Bentuk monumen ini berkotak-kotak persegi panjang dengan ketinggian berbeda berjumlah 2711 buah.

Kotak-kotak persegi panjang ini diibaratkan sebagai peti mati, lambang belasungkawa atas pembantaian itu.

(BACA : Mengintip Kisah Gajah Bernama Erin yang Menjadi Potret Kekejaman Para Pemburu Liar)

Proses pembangunan dimulai tahun 1999 dan selesai pada tahun 2005.

Dekat gerbang Brandenburg Jerman, monumen ini kemudian diresmikan dan dinamai Memorial to the Murdered Jews of Europe.

Atau yang lebih dikenal sebagai Berlin Memorial Holocaust, sebuah monumen yang harus dihormati keberadaannya karena menyangkut ribuan nyawa yang melayang akibat pembantaian itu.(*)