Lapisan ini dirancang untuk menjaga bakteri seperti salmonella menyusup ke dalam melalui kulit telur berpori.
Mencuci menghilangkan kotoran, tetapi juga menghilangkan kutikula pelindung.
Di Eropa, telur tidak dianjurkan untuk dicuci. Mereka bergantung pada kutikula untuk mencegah bakteri.
Baca Juga: Simak Bacaan Doa Awal Tahun untuk Memohon Ampunan dan Kesalamatan di Tahun Baru 2020
Salmonella National Control Programme (NCP) di Inggris mencegah operator dan produsen memasarkan telur yang terinfeksi bakteri atau memiliki "status kesehatan yang tidak diketahui" (dengan kata lain, tidak diuji, sesuai dengan standar NCP).
Ini berarti, mereka memvaksinasi ayam mereka agar terhindari dari salmonella.
Di Indonesia, masyarakat biasa menyimpan telur di bagian pintu kulkas.
Hal ini sebenarnya kurang disarankan, karena bagian pintu kulkas adalah bagian yang suhunya paling berfluktuasi sementara telur masih rentan terhadap perubahan suhu.
Sebaiknya, simpan telur setelah dibersihkan di dalam bagian kulkas yang lain yang suhunya lebih dingin dan stabil.
Suhu rendah akan meminimalisir risiko kontaminasi bakteri Salmonella, dan mencegah bakteri Salmonella berkembang biak. (*)
Artikel ini sudah tayang di BOBO dengan judul Beginilah Cara Menyimpan Telur yang Benar di Dalam Kulkas