Find Us On Social Media :

Terungkap Motif Pembunuhan Driver Taksi Online di Palembang: Berawal dari Dendam Kesumat hingga Incar Ruslan Sani Lewat Nopol Mobil Korban di Aplikasi!

By Arif Budhi Suryanto, Selasa, 31 Desember 2019 | 16:22 WIB

Abib Samudra (36) dan Sulaiman (37) dua pelaku perampokan serta pembunuhan terhadap Ruslan Sani (43) yang merupakan sopir taksi online, saat berada di Polresta Palembang, Senin

Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto

Grid.ID - Terungkap motif pembunuhan sadis terhadap seorang driver taksi online, Ruslan Sani, yang dilakukan oleh dua penumpangnya, Samudra alias Iwan (40) dan Sulaiman (37).

Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, Iwan mengaku dirinya sudah menyimpan dendam pada Ruslan Sani karena telah menabrak keponakannya saat jalan kaki di Flyover Jakabaring beberapa waktu lalu.

Melansir dari Kompas.com, Iwan pun langsung menghapal plat nomor mobil Toyota Avanza BG 144 RP tersebut dan berusaha mencari pelaku melalui aplikasi pemesanan taksi online.

Baca Juga: Ruslan Sani, Driver Taksi Online yang Dibunuh Secara Sadis oleh Penumpangnya Sendiri, Sosoknya Diungkap sang Atasan!

Bahkan berkali-kali Iwan mencari mobil penabrak keponakannya itu sampai akunnya diblokir oleh pihak aplikasi karena membatalkan 20 pesanan.

Hingga pada akhirnya pada Sabtu (28/12/2019) malam, pelaku akhirnya mendapatkan driver taksi yang sudah lama dia cari.

Saat itu, Iwan ditemani Sulaiman menumpang taksi online yang dikemudikan oleh Ruslan Sani dari Jalan Kolonel Atmo menuju Komplek Perum Griya Asri, Palembang.

Baca Juga: Sempat Ragu dan Bimbang saat Hendak Ambil Orderan, Driver Taksi Online Tewas Dibunuh Tragis Kedua Penumpangnya, Rekan Korban: Saya Sudah Saran Kalau Ragu Jangan Diterima

Iwan duduk di kursi depan penumpang dan Sulaiman duduk di belakang kursi kemudi.

Kertika di tengah jalan, Iwan mulai menanyakan pada Ruslan mengenai pertanggungjawabannya karena telah menabrak keponakannya.

Namun dikatakan Iwan, karena Ruslan emosi sehingga ia dan Sulaiman pun akhirnya kalap dan gelap mata hingga nekat menghabisi nyawa korban dengan menjerat lehernya dengan tali.