Seperti dilansir GRID.ID dari laman Tribun Bogor, seorang pakar ekspresi dan gestur, Handoko Gani mengungkap makna teriakan pelaku.
Pasalnya, meski pelaku tampak kesal, Handoko justru membongkar makna di baliknya.
Selain itu, menurut Handoko Gani tidak ada ekspresi yang menggambarkan pelaku menyimpan dendam kepada Novel Baswedan.
"Ndak, tidak terlihat emosi marah atau perasaan dendam," kata Handoko Gani kepada TribunnewsBogor.com, seperti yang dilansir GRID.ID pada Selasa (31/12/2019).
Menurut Handoko, nada bicara tinggi pelaku tidak menggambarkan emosi yang meledak-ledak.
"Nada tinggi bukan berarti 100% marah apalagi dendam. Bisa juga bawaan anatomi tubuh. Kita tahu orang-orang dari etnis tertentu bisa bersuara besar,"
Bisa juga karena profesi. Contoh, Tukang Parkir, Guru Olahraga, Pembicara, Interviewer, Polisi rata-rata suaranya besar," jelas Handoko.
Meski begitu, Handoko Gani mengaku analisis tersebut merupakan sebuah hipotesis awal.
Ia memerlukan investigasi lebih untuk mengungkap ekspresi yang sesungguhnya.